Reses terakhir, anggota DPRD Kotim blusukan serap aspirasi masyarakat

id Reses terakhir, anggota DPRD Kotim blusukan serap aspirasi masyarakat,Kotawaringin Timur,Sampit,Reses

Reses terakhir, anggota DPRD Kotim blusukan serap aspirasi masyarakat

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rimbun. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Sebanyak 40 anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ramai-ramai blusukan ke desa-desa untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui agenda rutin reses.



Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rimbun di Sampit, Kamis mengatakan, reses ini merupakan untuk terakhir kalinya yang dilakukan anggota DPRD masa bakti 2015-2019.



"Reses terakhir ke daerah pemilihan (Dapil) tersebut dilakukan untuk perencanaan program tahun anggaran 2019," tabahnya.



Rimbun berharap masyarakat bisa menyampaikan usulan program pembangunan daerahnya ke anggota DPRD yang melakukan reses. Usulan tersebut sangat penting agar para wakil rakyat mengetahui secara persis apa yang dibutuhkan masyarakat.



"Usulan program pembangunan yang kami himpun dari masyarakat tersebut nantinya akan kami sampaikan ke eksekutif dan disinkronkan dengan hasil musyawaarah rencana pembangunan (Musrenbang)," terangnya.



Dengan disinkronkannya hasil reses tersebut diharapkan tidak ada usulan atau perencanaan pembangunan yang ganda antara hasil Musrenbang dengan reses DPRD.



"Jadi, program pembangunan yang telah masuk dalam Musrenbang, tidak perlu diusulkan lagi dalam reses, begitu juga sebaliknya," ucapnya.



Dikatakanya, reses dilakukan untuk menjaring usulan masyarakat yang belum sempat disampaikan melalui Musrenbang. Sebelumnya, pihak eksekutif menggelar Musrenbang secara berjenjang mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten.



"Memang tidak semua usulan masyarakat yang masuk dalam reses bisa direalisasikan karena tentunya akan dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan, dan yang pasti menyesuaikan anggaran yang ada," jelasnya.



Dia berharap masyarakat bisa memahami kondisi itu. Masyarakat diminta untuk tidak kecewa jika usulannya tidak dikabulkan. Usulan yang belum terkabul tersebut akan ditampung dan diupayakan dapat terealisasi pada tahun anggaran berikutnya.