KUA dikerahkan membantu pencegahan penularan HIV/AIDS di Kotim

id KUA dikerahkan membantu pencegahan penularan HIV/AIDS di Kotim,Narkoba,KPA,Menular,Virus,Kotawaringin Timur,Sampit

KUA dikerahkan membantu pencegahan penularan HIV/AIDS di Kotim

Peserta pembekalan pengetahuan bahaya HIV/AIDS yang diikuti seluruh KUA di Kotim, Selasa (11/12/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Berbagai pihak dilibatkan untuk mencegah dan menekan penularan penyakit mematikan HIV/AIDS di Kabupaten Kotawaringin Timur, termasuk jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di seluruh kecamatan.

"Kepala KUA diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan tentang bahaya dan dampak jika seseorang terjangkit HIV/AIDS sehingga mereka dapat menghindari segala bentuk aktivitas yang bisa membuatnya tertular HIV, seperti hubungan seks berganti-ganti pasangan serta penyalahgunaan narkoba," kata Sekretaris Komisi Perlindungan AIDS Kotawaringin Timur Asyikin Arpan di Sampit, Selasa.

Untuk memberikan bekal pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS, seluruh kepala KUA dikumpulkan untuk diberi pengetahuan. Selain Komisi Perlindungan AIDS, narasumber kegiatan itu juga berasal dari Kementerian Agama serta Polres Kotawaringin Timur karena kaitannya dengan narkoba sebagai salah satu cara penularan HIV.

Kepala KUA memiliki posisi strategis untuk membantu mencegah dan menekan penularan HIV/AIDS. Mereka bisa memberi nasihat kepada calon pengantin untuk memeriksakan kesehatan, menghindari tindakan-tindakan yang berisiko tertular HIV, serta pengetahuan bagaimana bersikap terhadap orang yang menderita HIV/AIDS.

Peningkatan kapasitas kepala KUA ini merupakan tindak lanjut dari instruksi KPA Nasional bahwa calon pengantin perlu diberikan edukasi atau koseling serta pemeriksaan HIV. Hal itu diharapkan bisa diwujudkan sehingga dapat menekan penularan HIV di Kotawaringin Timur.

Asyikin menjelaskan, penderita HIV/AIDS di Kotawaringin Timur terdapat hampir pada semua kelompok umur, bahkan bayi pun ada yang terjangkit HIV. Istri dan anak terjangkit virus HIV dari suami atau kepala keluarga yang lebih dulu terjangkit HIV. 

Pergaulan bebas, seperti seks bebas dan narkoba, sangat rawan menyebabkan penularan HIV. Penularan di kalangan remaja salah satunya melalui seks bebas.

"Makanya semua harus peduli untuk mencegah dan menekan penularannya karena sudah sangat memprihatinkan. Ibarat fenomena gunung es, mungkin saja penderita yang sebenarnya lebih banyak lagi tapi tidak terdeteksi karena umumnya mereka malu berobat," ujar Asyikin.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur H Samsudin menyambut positif dilibatkannya jajaran KUA dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Dia berharap kepala KUA menyampaikan informasi bahaya serta cara pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat sehingga terhindar dari penyakit mematikan tersebut.

"Kepala KUA dan tokoh agama mempunyai pengaruh besar di masyarakat. Kita harus membantu pemerintah mensosialisasikan pencegahan HIV/AIDS untuk menyelamatkan masyarakat dari penyakit itu," harap Samsudin.

Sementara itu Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Kotawaringin Timur Iptu Guntur mengatakan, saat ini penyebaran HIV/AIDS di Kotawaringin Timur, makin memprihatinkan. Sejak Januari hingga Oktober 2018 terdata 58 kasus HIV/AIDS baru, terdiri dari 31 laki-laki dan 26 perempuan.

"Yang memprihatinkan, 13 orang di antaranya adalah ibu rumah tangga. Penyebaran virus mematikan tersebut didominasi terjadi pada usia produktif dari 25 hingga 40 tahun, sebanyak 41 orang," demikian Guntur.