Washington (Antaranews Kalteng) - Amerika Serikat pada Jumat (21/12) membela Kanada dalam kasus penangkapan dan penahanan pada awal Desember kepala pejabat keuangan perusahaan raksasa teknologi China, Huawei, atas nama AS.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino menyebut penangkapan Meng Wanzhou "sah" dan mengatakan pengadilan akan diselenggarakan dengan cara adil dan transparan.
"Kanada, negara yang diperintahkan oleh hukum, akan melaksanakan proses hukum secara adil, tidak bias dan transparan berkaitan dengan Meng Wanzhou," kata Palladino di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Meng ditangkap pada 1 Desember oleh polisi Kanada atas permintaan Pemerintah Amerika saat ia bertukar pesawat di Bandar Udara Internasional Vancouver.
Washington menuduh Meng, yang juga adalah putri Kepala Pejabat Ekskutif dan pendiri Huawei Ren Zhengfei, berbohong kepada lembaga keuangan AS dan menggunakan perusahaan tempurung untuk berbisnis dengan Iran, dalam pelanggaran terhadap sanksi AS. Perusahaan tempurung adalah sebutan untuk perusahaan yang aktif tetapi seperti tidak terlihat mempunyai kegiatan usaha ataupun aset, perusahaan semacam itu umumnya beroperasi selayaknya perusahaan penanaman modal, pengambilalihan perusahaan atau bertindak selaku Pusat Keuangan Luar Negeri.
"Kanada menghormati komitmen hukum internasionalnya dengan menghormati kesepakatan ekstradisinya dengan Amerika Serikat. Kami memiliki komitmen yang sama dengan Kanada mengenai ketentuan hukum sebagai dasar bagi semua masyarakat bebas, dan kami akan mempertahankan serta menegakkan prinsip ini," kata Palladino.
China dan Huawei menolaj pernyataan itu, dan berkeras Meng tidak melanggar hukum Kanada atau Amerika.
Penangkapan pejabat senior tersebut terus menekan pasar global, sementara proses pemeriksaan Meng berlangsung di British Columbia, Kanada.
Palladino juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan penahanan oleh Pemerintah China beberapa warga negara Kanada pada awal Desember dan menyerukan pembebasan segera mereka.
China menahan warga negara ketiga Kanada pada Rabu (19/12), tanpa memberi perincian lebih lanjut mengenai penahanan itu.
Berita Terkait
PLN dukung pemerintah capai 75 persen energi terbarukan
Rabu, 13 November 2024 13:04 Wib
CEO Forum 2024, Dirut PLN ajak selaraskan langkah lanjutkan pembangunan nasional
Sabtu, 12 Oktober 2024 8:28 Wib
XL Axiata lanjutkan kinerja solid di Semester 1 2024
Kamis, 8 Agustus 2024 17:31 Wib
Erick Thohir siap pertemukan CEO TikTok dan YouTube dengan Presiden
Rabu, 31 Juli 2024 8:41 Wib
CEO Huawei : EV mewah baru akan lampaui Maybach dan Rolls-Royce
Jumat, 31 Mei 2024 17:31 Wib
CEO realme umumkan kembalinya GT Series dengan teknologi AI
Kamis, 30 Mei 2024 11:42 Wib
Jokowi akan menerima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 11:21 Wib
CEO Apple, Tim Cook ajak Prabowo kerja sama di bidang pengembangan teknologi
Rabu, 17 April 2024 17:15 Wib