Chicago (Antaranews Kalteng) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena logam mulia berada di bawah tekanan dolar AS yang lebih kuat serta kenaikan indeks-indeks utama saham AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 4,00 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi menetap di 1.285,00 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, sebut Xinhua, naik 0,19 persen menjadi 95,88 pada pukul 18.15 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 164,68 poin atau 0,70 persen pada pukul 18.10 GMT. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga mengikuti kenaikan Dow. Ketika ekuitas membukukan keuntungan maka investor dapat berhenti membeli aset-aset "safe-haven" seperti emas.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 4,30 sen AS atau 0,27 persen, menjadi 15,713 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 2,50 dolar AS atau 0,30 persen, menjadi ditutup pada 821,80 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Xiaomi Pad 6S Pro hadir dengan harga Rp7,9 jutaan
Jumat, 3 Mei 2024 15:28 Wib
vivo V30e hadir dengan harga mulai dari Rp4,6 jutaan di Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 10:52 Wib
Harga emas Antam turun Rp9.000 per gram
Jumat, 3 Mei 2024 10:25 Wib
Kenaikan harga emas antam capai Rp17.000 per gram
Kamis, 2 Mei 2024 9:17 Wib
Mendag: Harga beras dan bawang merah mulai normal
Selasa, 30 April 2024 9:07 Wib
Ini harga tiket masuk PEVS 2024 yang digelar hari ini
Selasa, 30 April 2024 9:06 Wib
Harga emas Antam turun Rp1.000 per gram
Senin, 29 April 2024 11:17 Wib
Harga emas naik jadi Rp1,326 juta per gram
Sabtu, 27 April 2024 10:38 Wib