Ternyata menghisap bekas gigitan ular dapat mengancam nyawa

id gigitan ular,hisap bekas gigitan,hisap luka,darah,racun,bisa ular

Ternyata menghisap bekas gigitan ular dapat mengancam nyawa

Ilustrasi gigitan ular (hellosehat)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Tidak sedikit orang yang masih percaya bahwa mengisap luka pada bekas gigitan ular dapat membantu menghilangkan racun. Secara tidak langsung, cara tersebut dinilai bisa membuat korban lebih cepat sembuh. Faktanya, Robert A. Barish, MD, sebagai seorang dekan di University of Maryland School of Medicine, Amerika Serikat, mencoba mengungkap kebenarannya.

Menurut dr. Robert, menempelkan kompres dingin (es), menyayat luka, atau bahkan mengisap area bekas gigitan ular sama sekali tidak membantu penyembuhan. Alih-alih menghilangkan racun yang mungkin masuk ke dalam tubuh, cara tersebut justru berisiko membahayakan kondisi korban karena tidak segera diberi pengobatan yang tepat.

Bukan sebatas itu saja, tindakan ini ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada bekas gigitan ular. Pasalnya, air liur mungkin saja mengandung bakteri yang nantinya masuk ke dalam tubuh, kemudian mengalir bersama darah, sehingga akhirnya memperburuk kondisi korban.

Jadi, apa yang harus dilakukan setelah digigit ular?

Perawatan yang diberikan setelah digigit ular tergantung dari jenis ularnya, entah itu ular berbisa atau tidak berbisa. Namun pada intinya, pertolongan pertama yang harus dilakukan setelah digigit ular yaitu:
  • Segera cari bantuan medis, sembari tetap mengingat tempat kejadian, jenis, ukuran, dan warna ular agar mempermudah proses pengobatan nantinya
  • Tempelkan kain atau kassa guna menghentikan aliran darah yang mungkin keluar terus-menerus
  • Bersihkan area bekas gigitan ular dengan menggunakan sabun dan air bersih, kemudian tutup dengan kain atau perban steril
  • Usahakan korban tetap tenang dan tidak terlalu banyak bergerak
  • Lepas jam tangan, gelang, cincin, serta perhiasan lainnya yang dipakai di sekitar area bekas gigitan ular
  • Berikan selimut atau pertolongan lainnya, jika korban tampak pucat, lemas, atau pusing, untuk membuatnya lebih nyaman.

Terlepas dari bagaimana kondisi yang terjadi, hal terpenting yang harus dilakukan adalah berusaha tetap tenang dan segera cari pertolongan medis secepat mungkin. Semakin cepat bantuan medis didapatkan, semakin cepat pula korban memperoleh perawatan yang tepat dari dokter.

Biasanya, dokter akan menentukan seberapa parah kondisi korban berdasarkan luka bekas gigitan ular dan keadaan tubuh korban pada saat itu. Jika luka disebabkan oleh ular yang tidak berbisa, dokter akan membersihkan luka yang dilanjutkan dengan menyuntikkan vaksin atau serum anti tetanus ke dalam tubuh korban.

Akan tetapi, jika ternyata kondisi yang terjadi berisiko mengancam nyawa korban, pemberian antivenom bisa menjadi jalan tempuh terbaik. Antivenom adalah suatu zat yang diproses dari racun ular, dengan tujuan untuk melawan gejala yang ditimbulkan akibat gigitan ular.

sumber:hellosehat