Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - seorang satuan pengamanan (satpam) di perusahaan PT Industrial Forest Plantation yang berada di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah diduga menjadi korban tabrak lari sebuah mobil, hingga mengakibatkan yang bersangkutan tewas di lokasi kejadian.
"Diduga yang bersangkutan menjadi korban tabrak lari oleh sebuah mobil yang sampai saat ini belum di ketahui identitasnya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pulang Pisau Iptu Aris Suprianto saat dihubungi di Palangka Raya, Selasa.
Aris mengatakan, korban tabrak lari di Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Buntok (Barsel) tepatnya di Desa Bukit Liti, Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau itu bernama Andi Setya Budi (20) warga Jalan RTA Milono Km 3,5 Kota Palangka Raya, menggunakan sepeda motor merk Honda dengan Nopol KB 4122 AI.
Yang bersangkutan meninggal di lokasi kejadian karena mengalami luka yang cukup parah, yakni kaki bagian kanan patah dan perut dekat kemaluan robek hingga bagian ususnya terburai.
"Kasus ini sudah ditangani unit Lakalantas Polres Pulpis, bahkan petugas di lapangan selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kami juga mengumpulkan data untuk mengungkap kasus tersebut," katanya.
Perwira berpangkat balok dua itu menjelaskan, sebelum terjadi kasus tabrak lari, korban yang menggunakan sepeda motor meluncur dari arah Kota Palangka Raya menuju Desa Bagugus Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.
Tetapi sesampainya di sekitar jalan yang ada di Desa Bukit Liti, korban diduga telah ditabrak sebuah mobil yang identitasnya sampai saat ini masih misterius.
"Kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB. Dalam peristiwa ini ada dua orang saksi yang akan kami mintai keterangan mengenai hal ini," bebernya.
Berdasarkan informasi di lapangan, jenazah korban tabrak lari tersebut dibawa kerumah sakit menggunakan mobil ambulan milik perusahaan PT IFP yang mendapatkan informasi bahwa salah satu satpam yang bekerja di perusahaan tersebut mengalami kecelakaan.
Jenazah dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya sekitar pukul 09.30 WIB. Jenazah korban juga langsung dilakukan visum oleh tim dokter forensik RSUD setempat, guna mengetahui bekas luka yang dialami korban.