Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas menegaskan, pemerintah kabupaten ikut memantau setiap proses pelaksanaan dan hasil pemilu legislatif maupun presiden.
"Kami ikut memantau setiap tahapan pemilu serentak tahun 2019 melalui desk pemilu milik pemkab yang telah dibentuk sebelumnya," katanya di Tamiang Layang, Sabtu.
Pemantauan yang dilakukan pihak kabupaten, akan diolah menjadi data dan akan dilaporkan kepada tim desk pemilu tingkat provinsi dan kemudian berlanjut hingga desk pemilu tingkat pusat pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ampera berharap masyarakat menggunakan hak pilihnya secara cermat, untuk menentukan wakil rakyat yang benar-benar berkompeten dan berkualitas, baik di DPRD kabupaten maupun lembaga lainnya. Pemilu legislatif diikuti banyak calon dari berbagai partai politik.
Adapun kursi yang diperebutkan, yakni 25 kursi di DPRD Bartim dengan jumlah pemilih sebanyak 76.481 jiwa, tersebar di 387 TPS pada 101 desa dan 3 kelurahan. Wakil Ketua
Wakil Ketua I DPRD Bartim Ariantho S Muler meminta agar semua pihak turut mengawasi pemilu di wilayahnya masing-masing. Jika ditemukan pelanggaran segera melaporkannya kepada Bawaslu setempat.
"Peranan masyarakat sangat penting. Selain berpartisipasi sebagai pemilih, mereka juga wajib ikut mengawasi setiap tahapan pemilu agar terbebas dari kecurangan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bartim AKBP Zulham Effendi mengatakan, seluruh anggota kepolisian juga melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini.
"Setiap anggota yang kami tugaskan sudah siap membantu menyukseskan pelaksanaan pemilu dan jika menemukan pelanggaran akan diserahkan langsung ke Bawaslu untuk ditangani," terangnya.
Ia juga berpesan, agar tidak ada peserta pemilu yang melakukan politik uang maupun tindakan menyimpang lainnya seperti menyebar hoaks, ujaran kebencian maupun SARA yang dapat memicu konflik ataupun keresahan di masyarakat.
Terpisah Ketua Bawaslu Bartim Feryanto Marthen, melalui Koordinator Sekretariat Bawaslu Atang J.U.P Butar Butar menjelaskan, pihaknya akan mengadakan pelatihan saksi untuk partai politik dari tanggal 1-10 April 2019 dan pelatihan lainnya.
"Pelatihan yang akan kami gelar, bertujuan untuk memantapkan setiap petugas maupun pihak terkait lainnya agar pemilu berjalan aman dan lancar," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya sudah merekrut pengawas TPS sebanyak 387 orang, artinya setiap TPS akan diawasi satu orang pengawas. Sedangkan untuk saksi partai politik pihaknya baru menerima 6 dari 20 partai politik peserta pemilu beserta nama-nama yang menjadi saksi.
Berita Terkait
DPRD Kapuas apresiasi pawai karnaval budaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:02 Wib
Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Kesbangpol Murung Raya minta masyarakat laporkan Ormas dan LSM 'nakal'
Selasa, 30 April 2024 17:06 Wib
KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:57 Wib
Pemkab Kapuas terus deteksi wilayah rawan konflik jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:38 Wib
Realisasi anggaran 2024 KPPN Pangkalan Bun alami peningkatan
Selasa, 30 April 2024 15:48 Wib
16 Desa di Kotim siap dicanangkan sebagai Desa Bersinar
Senin, 29 April 2024 17:57 Wib
Begini analisis gempa bumi di Kabupaten Garut
Minggu, 28 April 2024 8:53 Wib