Usaha pertambangan memberikan kontribusi terbesar dengan nilai investasi Rp3,75 triliun

id Usaha pertambangan memberikan kontribusi terbesar,Usaha pertambangan memberikan kontribusi terbesardengan nilai investasi Rp3 triliun,pertambangan

Usaha pertambangan memberikan kontribusi terbesar dengan nilai investasi Rp3,75 triliun

Sejumlah articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019). PT. Vale membuka lahan baru di kawasan itu seluas 350 hektare untuk meningkatkan jumlah produksi nikelnya. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc).

Samarinda (ANTARA) - Usaha pertambangan memperoleh investasi tertinggi di Kalimantan Timur pada 2018 dengan nilai Rp12,56 triliun, atau 48,41 persen dari total investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai Rp25,94 triliun, yang terdiri atas sekitar 20 subsektor investasi.

"Subsektor tanaman pangan dan perkebunan memberikan kontribusi terbesar kedua dengan nilai investasi Rp3,75 triliun atau sebesar 14,44 persen," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Abdullah Sani di Samarinda, Sabtu.

Subsektor konstruksi yang merupakan sektor tersier berada di urutan ketiga terbanyak dengan penambahan investasi senilai Rp3,2 triliun atau sebesar 12,35 persen dari total investasi yang masuk.

Investasi PMDN yang masuk ke Kaltim sepanjang 2018 terdapat tiga sektor usaha besar yang dikelompokkan yakni sektor primer, skunder, dan sektor tersier.

Untuk sektor primer antara lain subsekor tanaman pangan dan perkebunan terdapat 125 proyek yang masuk dengan nilai investasi 3,74 triliun. Semenara tenaga kerja yang dilibatkan sebanyak 4.604 orang yang terdiri atas 4.601 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 3 tenaga kerja asing (TKA).

Kemudian subsektor kehutanan terdapat lima proyek dengan investasi senilai Rp602,83 miliar. Tenaga kerja yang dilibatkan di bidang usaha ini sebanyak 151 orang yang semuanya adalah TKI.

Selanjutnya subsektor pertambangan terdapat 73 proyek dengan investasi sebesar Rp12,56 triliun. Tenaga kerja yang terserap dalam usaha ini sebanyak 3.580 orang dengan rincian 3.568 TKI dan 12 TKA.

Untuk sektor skunder, lanjut Sani, antara lain industri makanan terdapat 68 proyek yang masuk dengan nilai investasi Rp1,68 triliun dan melibatkan 1.454 TKI.

Subsektor industri kayu terdapat 12 proyek dengan nilai investasi Rp264 miliar dan melibatkan 21 TKI, subsektor industri mineral nonlogam mendapat 12 proyek investasi dengan nilai 17,9 miliar dan menyerap 29 TKI.

Untuk sektor tersier antara lain investasi subsektor usaha listrik, gas, dan air yang terdapat 30 proyek dengan nilai investasi Rp2,55 triliun. Subsektor ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1.007 orang dengan rincian 725 TKI dan 282 TKA.

"Kemudian jenis usaha konstruksi terdapat 14 proyek dengan nilai 3,2 triliun dan menyerap 1.193 TKI, usaha transportasi, gudang, dan komunikasi terdapat 32 proyek dengan nilai investasi Rp165,4 miliar yang melibatkan 270 TKI," kata Sani.