Peternak minta dibuat HET ayam, kata legislator Kalteng

id dprd kalimantan tengah,dprd kalteng,jubair arifin,harga yama di kalteng,reses perseorangan

Peternak minta dibuat HET ayam, kata legislator Kalteng

Anggota DPRD Kalteng Jubair Arifin (tengah) foto bersama dengan sejumlah ibu-ibu di Desa Sungai Kapitan Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (1/4/2019). (Ist)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Jubair Arifin mengaku ada menerima permintaan dari sejumlah peternak ayam di Desa Sungai Kapitan Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat terkait yang meminta pemerintah agar membuat harga eceran tertinggi terhadap ayam hidup sekaligus mengendalikan peternak dari provinsi lain.

Para peternak ayam di desa itu menduga banyak ayam dari provinsi lain yang dijual ke Kalteng, sehingga dapat berdampak terhadap tidak stabilnya harga ayam hidup, kata Jubair saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.

"Mereka pun meminta pemerintah daerah untuk mengendalikan ternak ayam dari luar Kalteng, sekaligus dapat menetapkan harga terendah ayam hidup di Kalteng. Permintaan mereka itu untuk menjaga stabilitas harga ayam di tingkat petani," beber dia.

Keluhan dan permintaan itu diterima anggota DPRD Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara itu melakukan reses perseorangan, khususnya di Desa Sungai Kapitan.

Jubair mengatakan dirinya juga ada menerima permintaan dari masyarakat terkait pemukiman maupun lahan miliknya yang masuk dalam status kawasan hutan. Status tersebut pun membuat sejumlah masyarakat khawatir dengan pemukiman yang telah lama dihuninya.

"Masyarakat itu pun meminta pemerintah di Kalteng ini bisa mengusulkan status kawasan hutan di pemukiman penduduk menjadi kawasan non hutan (APL). Permintaan itu agar masyarakat bisa ikut program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL)," ucapnya.

Anggota Komisi A DPRD Kalteng itu juga menerima aspirasi dari masyarakat, khususnya pihak pondok Pesantren dan SMP Negeri 5 Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Di mana pihaknya memohon agar pemerint daerah, khususnya PLN dapat melanjutkan pemasangan jaringan listrik.

Dia mengatakan pemasangan jaringan listrik sempat dilaksanakan PLN di wilayah Kumai, namun belum sampai ke pondok pesantren dan SMP Neger 5 Kumai. Hal itulah yang membuat pihaknya menyampaikan permohonan agar pemasanan jaringan listrik kembali dilanjutkan.

"Itu sejumlah aspirasi yang saya terima saat reses perseorangan. Saya sampai sekarang  juga masih berkeliling untuk melanjutkan reses perseorangan," demikian Jubair.