Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis ini diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya.
Pada pukul 9.37 WIB, kurs rupiah melemah 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.155 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.153 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis, mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan naiknya inflasi AS pada Maret 2019.
"Kendati ada kenaikan inflasi, tampaknya masih belum menjadi kekawatiran The Fed. Notulensi The Fed untuk FOMC tanggal 19-20 Maret 2019 mencatat proyeksi The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunganya pada level saat ini di 2,25 persen-2,5 persen dari perkiraan sebelumnya dua kali kenaikan di tahun ini," ujar Lana.
Kemungkinan ditahannya suku bunga The Fed tahun ini sendiri setelah memperhatikan isu terkini yaitu pembicaraan dagang AS-China, negosiasi Brexit dengan Uni Eropa, dan melambatanya ekonomi Uni Eropa dan China.
Terkait angka inflasi AS, untuk Maret 2019 tercatat 1,9 persen (yoy), naik dari 1,5 persen (yoy) pada Februari 2019 dan sedikit di atas ekspektasi konsensus pasar 1,8 persen (yoy). Naiknya inflasi ini karena harga bahan makanan tumbuh cepat, sedangkan harga energi tercatat deflasi. Sedangkan inflasi inti tercatat melambat menjadi 2 persen dari bulan sebelumnya 2,1 persen pada Februari 2019.
Lana memperkirakan pada Kamis ini rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp14.160 hingga Rp14.180 per dolar AS.
Berita Terkait
Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi menguat 108 poin
Jumat, 3 Mei 2024 10:07 Wib
Rupiah pada Kamis menguat 34 poin
Kamis, 2 Mei 2024 13:18 Wib
Pemkab Gumas kucurkan miliaran rupiah perbaiki empat jembatan
Rabu, 1 Mei 2024 9:34 Wib
Kurs rupiah Senin pagi turun 30 poin
Senin, 29 April 2024 11:18 Wib
Kurs rupiah Rabu pagi naik 55 poin
Rabu, 24 April 2024 11:30 Wib
Nilai tukar rupiah Selasa pagi turun 7 poin
Selasa, 23 April 2024 9:11 Wib
Kurs rupiah Senin pagi naik 45 poin
Senin, 22 April 2024 10:00 Wib
Konflik geopolitik tingkatkan beban pelaku UMKM
Minggu, 21 April 2024 17:50 Wib