Satu rumah di Sampit rusak parah dihantam puting beliung

id Satu rumah di Sampit rusak parah dihantam puting beliung,BMKG,Nur setiawan,Kotim,Kotawaringin Timur

Satu rumah di Sampit rusak parah dihantam puting beliung

Sebuah rumah warga di Jalan Jenderal Sudirman Sampit rusak parah akibat dihantam puting beliung pada Senin (15/4/2019) tengah malam. (Foto Jurnalis Warga)

Sampit (ANTARA) - Sebuah rumah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah rusak parah akibat dihantam angin puting beliung pada Senin (15/4) tengah malam sehingga membuat keluarga yang menjadi korban harus mencari tempat tinggal sementara.

"Pihak kelurahan sedang mendata secara rinci dan segera dilaporkan kepada kami. Selanjutnya akan kami sampaikan permohonan bantuan kepada Dinas Sosial agar keluarga korban mendapat bantuan," kata Camat Mentawa Baru Ketapang Sutimin di Sampit, Selasa.

Kejadian itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman km 10 Kelurahan Pasir Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang pada Senin sekitar pukul 23.30 WIB. Angin kencang menghantam rumah kayu yang dihuni keluarga Made Nyana dan Wayan Susilawati bersama kedua anak mereka.

Saat itu sebagian wilayah Kotawaringin Timur memang dilanda hujan. Tiba-tiba angin kencang melanda kawasan itu dan menghantam rumah yang dihuni Made Nyana dan keluarganya.

Kencangnya angin membuat atap rumah dan beberapa bagian lainnya rusak parah. Beberapa peralatan rumah juga rusak akibat tertimpa bahan bangunan yang jatuh.

Akibat kejadian itu, keluarga ini menderita kerugian materil lantaran rumah mereka rusak parah. Untungnya musibah tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit Nur Setiawan mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca buruk yang berpotensi terjadi yaitu berupa hujan deras yang disertai angin kencang maupun puting beliung.

"Jika dilihat dari citra satelit cuaca pada Senin pukul 23.00 WIB memang terjadi angin kencang di wilayah Kotawaringin Timur dan dimungkinkan memang ada puting beliung di wilayah tersebut," kata Nur Setiawan.

Nur Setiawan menjelaskan, dari citra satelit cuaca terlihat awan cumulonimbus yang sangat pekat di langit lokasi kejadian. Angin di dalam awan tersebut akan berputar atau disebut golakan awan yang bisa memicu timbulnya puting beliung.

"Namun ini merupakan fenomena langka karena terjadi pada malam hari. Biasanya puting beliung terjadi pada siang dan sore hari," timpalnya.

Potensi cuaca buruk itu terpantau melalui citra satelit, karena itu BMKG Stasiun H Asan Sampit mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang disampaikan pada pukul 22.00 WIB. Disebutkan bahwa untuk kabupaten Kotawaringin Timur saat itu berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Selasa sore, Sampit diguyur hujan deras disertai angin. Masyarakat diimbau mewaspadai cuaca buruk seperti hujan deras disertai petir dan angin kencang. Saat terjadi cuaca buruk, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di luar rumah maupun di sekitar benda yang mudah ambruk jika dihantam angin kencang, seperti pohon tua dan lainnya.