Berharap kuantitas dan kualitas "Kartini" di DPRD Kotim meningkat

id Berharap kuantitas dan kualitas

Berharap kuantitas dan kualitas "Kartini" di DPRD Kotim meningkat

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Kartini Hj Forisni Aprilista. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Banyak harapan kaum perempuan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah di momen peringatan Hari Kartini kali ini, di antaranya agar hasil pemilu serentak 2019 membawa peningkatan wakil perempuan di DPRD setempat.

"Kami berharap keterwakilan perempuan di DPRD terus meningkat. Tidak hanya dari sisi kuantitas atau jumlah, tetapi juga kualitasnya. Ini sesuai dengan cita-cita Raden Ajeng Kartini yang ingin kaum perempuan terus maju," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Kartini Hj Forisni Aprilista di Sampit, Minggu.

Sebagai seorang aktivis yang terjun di bidang perlindungan perempuan dan anak, Forisni atau akrab disapa Lis, paham betul kondisi kaum perempuan di kabupaten ini. Menurutnya, masih banyak yang harus diperjuangkan agar perempuan dan anak-anak di daerah ini mendapatkan hak dan kesempatan mereka sebagaimana mestinya.

DPRD menjadi salah satu wadah strategis dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, termasuk aspirasi perempuan dan anak. Untuk itulah dia terus mendorong perempuan untuk maju dan berani tampil, tidak terkecuali di bidang politik.

Hasil pemilu legislatif 2014 lalu mengantar delapan politisi perempuan menjadi anggota DPRD Kotawaringin Timur dari total 40 legislator di lembaga itu. Forisni berharap hasil pemilu serentak 2019 membawa lebih banyak lagi perempuan menjadi legislator dengan kualitas yang terus meningkat.

Forisni berharap, keterwakilan 30 persen perempuan tidak hanya menjadi syarat saat partai politik mendaftarkan calon anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi juga terwujud dalam hasil pemilu nanti yang diharapkan mendudukkan lebih dari 30 persen perempuan di DPRD.

Makin banyak perempuan menjadi anggota DPRD, maka makin besar peluang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak melalui regulasi yang dikeluarkan atau disetujui. Namun, kualitas legislator perempuan juga sangat penting agar mereka mampu membuat terobosan dalam memperjuangkan hak perempuan dan anak.

Forisni berharap perempuan yang menjadi anggota legislatif bisa lebih meningkatkan sumber daya manusia dengan menguasai apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi sebagai anggota DPRD, punya semangat belajar yang terus menerus. 

Perempuan-perempuan yang duduk di DPRD harus bisa dan berani memperjuangkan aspirasi kaumnya serta bisa berkontribusi menghasilkan kebijakan-kebijakan maupun produk hukum yang berpihak kepada kaum perempuan dan anak.

"Tentunya kebijakan yang terkait dengan perempuan dan anak. Jadi, perempuan di dewan diharapkan tidak hanya sebagai pemenuh kuota sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dan bukan sekadar pemanis yang hanya bisa duduk manis tanpa bisa bersuara memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak," tambahnya.

Menurut Forisni, Raden Ajeng Kartini ingin perempuan Indonesia maju dalam segala bidang. Perempuan harus cerdas dalam pemikiran, kuat secara mental dan dihargai tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang wanita.

Forisni sendiri mengaku belum tertarik terjun ke politik meski dia pernah menjadi komisioner KPU Kotawaringin Timur dan mendapat tawaran dari partai politik tertentu. Dia masih menikmati bergelut di bidang sosial, khususnya perlindungan perempuan dan anak karena masih sangat dibutuhkan masyarakat meski dia harus berkorban waktu, tenaga, pikiran, bahkan dana sendiri untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.