Menjelang Ramadhan, masyarakat di Bartim diingatkan untuk saling menghormati

id Dprd bartim, unriu ngubel, tenggang rasa dan saling menghargai, bulan ramadhan, ibadah puasa, umat beragama, tokoh agama, tokoh masyarakat

Menjelang Ramadhan, masyarakat di Bartim diingatkan untuk saling menghormati

Legislator DPRD Barito Timur Unriu Ngubel. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (ANTARA) - Legislator Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Unriu Ngubel mengingatkan seluruh masyarakat, untuk bisa saling menghargai dan menghormati, terutama selama bulan Ramadhan.

"Dulu, antara umat beragama memiliki tenggang rasa dan saling menghormati yang tinggi. Sekarang pun harus kita rajut kembali dua sikap penting tersebut dalam kehidupan sehari-hari," katanya di Tamiang Layang, Kamis.

Untuk mewujudkannya harus dimulai dari dalam diri masing-masing, baik perorangan maupun kelompok. Hingga nantinya tercipta suasana yang nyaman, aman dan damai di setiap lingkungan permukiman yang ada di Bartim.

Ia menjelaskan, sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan dan umat muslim akan menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya. Untuk itu diharapkan, agar masyarakat non muslim bisa menghormati hal tersebut.

Diantaranya dengan cara tidak makan di ruang terbuka atau dihadapan mereka yang sedang berpuasa. Kemudian bagi warga yang menjual makanan seperti warung atau rumah makan, diharapkan bisa menutup bagian depan maupun sampingnya.

"Sikap saling menghargai dan menghormati sudah ada sejak lama dan hal itu merupakan ciri khas dari keanekaragaman umat beragama yang membuat persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh dan kuat," ungkapnya.

Para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat diharapkan bisa memberikan contoh kepada masyarakat di sekitar tempat tinggalnya masing-masing, bahwa keaneragaman merupakan anugerah kehidupan.

Politisi PKPI itu meminta masyarakat, untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum memperkuat hubungan antar sesama, dengan sikap tenggang rasa dan saling menghargai.

"Kita semua adalah saudara sebangsa. Jadi, justru di bulan Ramadhan inilah kita dapat memperkuat serta mempererat toleransi antara satu dan lainnya," ucap Unriu.

Terlebih pasca pemilu serentak tahun 2019, jangan sampai karena perbedaan pilihan dan pandangan politik, menyebabkan perpecahan atau perselisihan yang berkepanjangan. Perlu ada pemahaman bersama akan rasa ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Usai pemilu, tugas kita bersama adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI," ungkapnya.