Perpani Kalteng tegaskan perekrutan atlet secara profesional
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Tengah Ade Supriyadi menegaskan, perekrutan atlet selama ini dilakukan secara profesional dengan mengutamakan bakat dan kemampuan atlet.
"Kami pengurus bekerja secara profesional dalam perekrutan maupun pembinaan atlet panahan di Kalteng selama ini, guna berkembangnya atlet panahan di provinsi Kalteng," kata Ade Supriyadi di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sudah melaksanakan pemusatan latihan daerah yang diikuti 24 atlet panahan. Meski mereka mengikuti pelatda, pengurus tetap menggunakan sistem degradasi.
"Setiap atlet akan dinilai sistem rangking yakni dengan cara diadu dengan keahlian memanahnya masing-masing, dan ukuran rangking dilihat dari hasil panahannya selama pelatda. Kalau rangking terakhir, bisa terdegradasi," katanya.
Para atlet yang memiliki kemampuan bagus, akan mengikuti kegiatan Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) yang akan dilaksanakan di Jakarta pada September 2019.
Ade tidak henti-hentinya menyerukan kepada atlet binaannya yang berasal dari 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng ini untuk terus mempertahankan prestasi, bahkan meningkatkan lagi apa yang selama ini mereka dapatkan.
"Mereka ini sudah ada yang memiliki jam terbang tingkat nasional. Maka dari itu pihaknya terus meningkatkan semangat mereka agar pada waktunya nanti mereka bisa menunjukkan bahwa buah hasil dari latihan akan terjawab di ajang yang akan dihadapinya nanti," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang sempat ikut berlatih memanah di halaman Istana Isen Mulang pada Minggu pagi, sangat mendukung langkah Pengprov Perpani Kalteng dalam melakukan perekrutan atletnya secara profesional.
Dia yakin, sudah profesional dalam perekrutan maka kemajuan suatu cabang olahraga lebih bagus lagi serta menumbuhkan etos persaingan yang tinggi. Cabang olahraga ini diharapkan lebih baik lagi dalam hal prestasi.
"Semoga dengan semangat tersebut cabang olahraga panahan terus maju dan pembinaan ke depan juga terus profesional dan tidak ada atlet bisa masuk karena keluarga, teman satu partai, satu organisasi serta lain sebagainya. Hal seperti itu jangan sampai terjadi," demikian Sugianto.
"Kami pengurus bekerja secara profesional dalam perekrutan maupun pembinaan atlet panahan di Kalteng selama ini, guna berkembangnya atlet panahan di provinsi Kalteng," kata Ade Supriyadi di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sudah melaksanakan pemusatan latihan daerah yang diikuti 24 atlet panahan. Meski mereka mengikuti pelatda, pengurus tetap menggunakan sistem degradasi.
"Setiap atlet akan dinilai sistem rangking yakni dengan cara diadu dengan keahlian memanahnya masing-masing, dan ukuran rangking dilihat dari hasil panahannya selama pelatda. Kalau rangking terakhir, bisa terdegradasi," katanya.
Para atlet yang memiliki kemampuan bagus, akan mengikuti kegiatan Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) yang akan dilaksanakan di Jakarta pada September 2019.
Ade tidak henti-hentinya menyerukan kepada atlet binaannya yang berasal dari 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng ini untuk terus mempertahankan prestasi, bahkan meningkatkan lagi apa yang selama ini mereka dapatkan.
"Mereka ini sudah ada yang memiliki jam terbang tingkat nasional. Maka dari itu pihaknya terus meningkatkan semangat mereka agar pada waktunya nanti mereka bisa menunjukkan bahwa buah hasil dari latihan akan terjawab di ajang yang akan dihadapinya nanti," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang sempat ikut berlatih memanah di halaman Istana Isen Mulang pada Minggu pagi, sangat mendukung langkah Pengprov Perpani Kalteng dalam melakukan perekrutan atletnya secara profesional.
Dia yakin, sudah profesional dalam perekrutan maka kemajuan suatu cabang olahraga lebih bagus lagi serta menumbuhkan etos persaingan yang tinggi. Cabang olahraga ini diharapkan lebih baik lagi dalam hal prestasi.
"Semoga dengan semangat tersebut cabang olahraga panahan terus maju dan pembinaan ke depan juga terus profesional dan tidak ada atlet bisa masuk karena keluarga, teman satu partai, satu organisasi serta lain sebagainya. Hal seperti itu jangan sampai terjadi," demikian Sugianto.