Sebanyak 15 hot spot terpantau di Seruyan

id pemkab seruyan,pemerintah kabupaten seruyan,kuala pembuang,hot spot,titik panas,fire spot,kebakaran hutan dan lahan,karhutla

Sebanyak 15 hot spot terpantau di Seruyan

Para pejabat dari lingkup Pemkab Seruyan dan instansi terkait lainnya usai pelaksanaan Rakor Karhutla di Kuala Pembuang. (Foto Antara Kalteng/Noor)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Sejak Januari-Juli 2019 dan memasuki musim kemarau, terpantau sebanyak 15 titik panas (hot spot) di wilayah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

"Iya, 15 hot spot itu tidak hanya ditemukan pada Juli saja, namun terhitung sejak Januari 2019 yang lalu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan, Agung Sulistiyono di Kuala Pembuang, Rabu.

Agung menjelaskan setiap muncul hot spot, pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lapangan guna memastikan kondisinya. Hal tersebut juga sebagai bentuk pencegahan dini terhadap potensi terjadinya kebakaran.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika ditemukan adanya hot spot, bukan berati titik tersebut terjadi kebakaran, melainkan hanya titik panas yang berhasil tertangkap oleh setelit. Semua pihak perlu pahami, bahwa hot spot berbeda dengan fire spot (titik api).

"Karena kami di lapangan pernah melakukan pengecekan bahwa di suatu wilayah ada titik hot spot, namun ternyata tidak ada titik api," jelasnya.

Sementara itu hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pemadaman di sebanyak dua hot spot yang terpantau karena benar-benar terjadi kebakaran.

Ia menegaskan, BPBD Seruyan bersama instansi terkait lainnya selalu siaga dan siap melakukan pemadaman jika memang terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Seruyan.

Selain mendapat dukungan dari TNI/Polri dan instansi lain, pihaknya juga terbantu berkat peran serta masyarakat untuk mengurangi dan mengantisipasi terjadinya karhutla di kabupaten yang memiliki julukan Bumi Gawi Hantantiring.