Satu orang jemaah calon haji Bartim alami kecopetan

id Jemaah Calon Haji,Calon Haji Bartim,Tamiang Layang,Barito Timur,Kemenag Bartim

Satu orang jemaah calon haji Bartim alami kecopetan

Jemaah calon haji Gorontalo Utara di tenda-tenda menanti pelaksanaan khutbah wukuf di Arafah. (foto istimewa/Zainal Aw Radjamuda)

Jemaah saat ini berada di sektor sembilan, hotel 901
Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Hairul Anwar mendapatkan informasi bahwa satu orang jemaah calon haji dari kabupaten setempat mengalami kecopetan dompet ketika sedang berada di tanah Arab tersebut.

"Berdasarkan laporan yang saya terima, jemaah yang kecopetan tersebut kehilangan uang, dan surat berharga lainnya, termasuk identitas diri seperti KPT yang ada di dalam dompet tersebut," kata Hairul di Tamiang Layang, Sabtu.

Meski demikian, masalah tersebut dapat cepat diatasi karena para jemaah segera melaporkan hal itu ke pihak Pemerintah Arab Saudi. Bahkan rombongan jemaah juga kompak mengumpulkan sejumlah dana secara suka rela sebagai bantuan kepada yang terkena musibah.

Selain itu, pihak Pemerintah Arab Saudi juga membuatkan surat kehilangan atas beberapa surat berharga dan identitas diri yang hilang tersebut.

Hal itu akan menjadi pelajaran bagi jemaah lainnya nanti, agar tidak membawa barang berharga saat melaksanakan haji, yang dibawa cukup pasport dan visa.

Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa saat ini para jemaah calon haji tersebut sudah berada di Mekkah dan siap menjalani wukuf di Arafah.

Baca juga: Jamaah haji meninggal di Arab Saudi bertambah

"Jemaah saat ini berada di sektor sembilan, hotel 901. Mereka akan ke padang Arafah untuk mengikuti puncak pelaksanaan ibadah haji. Kondisi semua jemaah saat ini sudah siap mengikuti wukuf," ungkap Hairul Anwar.

Hairul menjelaskan, ibadah haji hendaknya diniatkan mulai dari tempat tinggal atau pemondokan maupun hotel hingga mengikuti pelaksanaan wukuf di Arafah yang jatuh hari ini hingga selesai.

Wukuf di Arafah merupakan syarat sahnya berhaji. Untuk itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pemerintah Indonesia mempersiapkan jamaah dengan beristirahat yang cukup agar mental kuat, stamina cukup dan kondisi tubuh tidak sedang sakit saat mengikuti wukuf di Arafah.

Setelah wukuf di Arafah, jemaah akan mengikuti malam bina iman dan taqwa (mabit) di Muzdalifah, mabit di Mina sekaligus melontar jumrah. Pemerintah Arab Saudi menjadwalkan waktu melontar jumrah, yang diperbolehkan dan dilarang. Hal inipun sudah disampaikan sebelumnya.

"Informasi dari kelompok penerbangan, rombongan jamaah kita dalam kondisi sehat semuanya dan sudah siap mengikuti puncak ibadah haji tersebut hingga selesai," demikian Hairul.

Baca juga: Jamaah calon haji Kalteng ziarahi Makam Mbah Moen

Baca juga: Angkutan bus selama puncak haji dibagi empat trip