Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengaku ada mendapat informasi dari kerabatnya, mengalami tekanan darah tinggi pasca mengkonsumsi akar Bajakah yang dibeli dari masyarakat.
Informasi itu menjadi peringatan buat seluruh lapisan masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak asal mengkonsumsi akar bajakah, kata Fahrizal di Palangka Raya, Rabu.
"Jenis Bajakah itu kan banyak, dan khasiatnya juga berbeda-beda. Jadi, jangan sampai eforia akar bajakah ini, justru menimbulkan masalah," tambahnya.
Untuk mengantisipasi kesalahan dalam mengkonsumsi akar bajakah, Pemprov Kalteng berencana melakukan sosialisasi. Di mana sosialisasi itu bertujuan untuk menyadarkan sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap berbagai jenis bajakah.
Fahrizal mengatakan masyarakat harus memahami jenis akar bajakah apa saja yang layak dan bagus untuk kesehatan ketika dikonsumsi. Dengan begitu, berbagai permasalahan yang timbul akibat salah mengkonsumsi jenis bajakah bisa diantisipasi.
"Kami juga akan mengingatkan para pedagang bajakah di sejumlah pasar tradisional, agar tidak sembarangan menjual akar bajakah, dan harus jelas jenisnya. Jangan asal menjual bajakah tanpa tahu jenisnya," ucapnya.
Sementara untuk penjual akar bajakah yang semakin marak di pinggir-pinggir jalan, Pemprov Kalteng akan memberikan edukasi. Dan, pihak media diharapkan ikut memberikan edukasi terkait jenis dan manfaat akar bajakah.
"Kami mengharapkan peran media terkait semakin ramai diperbincangkan masyarakat. Jangan sampai masyarakat salah mengkonsumsi akar bajakah," demikian Fahrizal.
Baca juga: Danrem sebut pemesanan Bajakah ada yang capai satu ton
Sebelumnya, Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal menyarankan masyarakat dari provinsi lain, yang ingin mengkonsumsi dan merasakan khasiat akar bajakah, agar langsung datang ke Kalteng.
Dia mengatakan ecara medis pemanfaatan Bajakah dinilai masih dalam tahap kajian, sehingga masih memerlukan waktu yang tak sedikit. Namun selama ini, Bajakah memang biasa digunakan warga lokal untuk terapi pengobatan.
"Saya sudah pernah ikut secara langsung ke lapangan bersama warga lokal yang sejak dulu biasa mencari dan memanfaatkan Bajakah," beber Saiful.
Menurutnya, pencarian Bajakah yang disebut memiliki khasiat bagi kesehatan, tidaklah mudah dan pemanfaatannya pun dilakukan dengan penuh kearifan lokal. Bahkan, orang yang sudah terbiasa mencarinya pun, harus berhati-hati dalam memilih Bajakah yang bisa digunakan untuk terapi.
"Bentuk fisiknya tampak mirip antara satu dan lainnya. Jadi, memang harus hati-hati mengkonsumsi bajakah," kata Saiful.
Baca juga: Ingin manfaatkan Bajakah, masyarakat diminta datang ke Kalteng
Baca juga: Bajakah tak bisa keluar Kalteng, kecuali hanya untuk riset
Berita Terkait
Kapuas raih peringkat tiga di Kalteng turunkan angka stunting
Selasa, 7 Mei 2024 18:25 Wib
Sebanyak 156 Calon PPK untuk Pilkada 2024 di Kotim jalani tes CAT
Selasa, 7 Mei 2024 18:19 Wib
Jenazah tanpa identitas ditemukan hanyut di sungai Katingan
Selasa, 7 Mei 2024 18:10 Wib
Pemda se-Kalteng diminta lebih optimal laksanakan program pengentasan kemiskinan
Selasa, 7 Mei 2024 17:33 Wib
BI berharap pembangunan mesin RtRdan RMU di Kalteng segera diselesaikan
Selasa, 7 Mei 2024 16:45 Wib
Nuryakin-Sirajul Rahman miliki potensi kembali bersama hadapi Pilkada 2024
Selasa, 7 Mei 2024 16:24 Wib
Penduduk usia kerja di Kalteng naik 17,63 ribu orang
Selasa, 7 Mei 2024 15:27 Wib
Polisi ajak masyarakat aktif jadi informan pemberantasan narkoba
Selasa, 7 Mei 2024 15:08 Wib