Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri membenarkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan bersama Panglima TNI serta Kapolri berencana mengunjungi provinsi ini pada tanggal 23 Agustus 2019.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) informasinya juga ikut dalam kunjungan tersebut, kata Fahrizal di Palangka Raya, di Palangka Raya, Kamis.
"Kunjungan itu dalam rangka mengevaluasi sudah sejauh mana penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalteng. Kami dari Pemprov sudah siap menyambut kunjungan itu," bebernya.
Menurut dia pemprov Kalteng sejauh ini sudah cukup efektif menanggulangi karhutla. Apalagi, dua hari terakhir di provinsi ini ada hujan dengan intensitas sedang dan cukup lama, sehingga kebakaran di sejumlah titik bisa padam dengan sendirinya sekaligus membasahi gambut yang rawan terbakar.
Fahrizal pun berharap dengan turunnya hujan tersebut membuat udara di provinsi ini kembali sehat untuk dihirup oleh masyarakat Kalteng, dan kedepan tidak ada lagi bencana kabut asap akibat terjadinya karhutla.
"Kami juga mengharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Kalteng untuk bersama-sama menjaga dan mencegah terjadinya karhutla," ucapnya.
Sementara mengenai kerugian ekonomi akibat karhutla beberapa pekan belakangan ini, Pemprov Kalteng belum melakukan perhitungan secara menyeluruh, dan lebih melihat seberapa luas lahan maupun hutan yang terbakar.
"Kita sekarang ini terlebih dahulu fokus menanggulangi terjadinya karhutla di sejumlah titik. Itu sangat diperlukan agar bencana kabut asap tidak terjadi. Syukur hujan turun dua hari ini," demikian Fahrizal.
Lahan di Kalteng yang yang terbakar sejak awal tahun 2019 hingga saat ini tercatat 2.168 hektar lebih. Lahan yang terbakar terbanyak di Kota Palangka Raya sekitar 827 hektar lebih, disusul Kabupaten Seruyan 445 hektar lebih, dan Kabupaten Pulang Pisau 374 hektar lebih.