Jakarta (ANTARA) - John Borthwick, seorang investor untuk teknologi, meyakini pengeras suara pintar (smart speaker) tidak sepenuhnya aman karena diam-diam produsen mengawasi penggunanya dari jauh melalui perangkat tersebut.
"Saya rasa ada dua atau tiga lapisan bermasalah dengan smart speaker, smart earphone yang beredar di pasar sekarang," kata Borthwick, dikutip dari Yahoo Finance, Senin.
Borthwick merupakan pendiri perusahaan ventura Betaworks. Sebelumnya dia memiliki rekam jejak sebagai eksekutif di AOL dan Time Warner.
"Pertama, dari sudut pandang konsumen, sudut pandang pengguna, perangkat-perangkat ini digunakan untuk, apa namanya, sulit untuk menyebutnya dengan kata selain 'pengawasan'," kata Borthwick dalam wawancara untuk serial buatan Yahoo Finance.
Komentar itu muncul saat sedang membahas kontroversi asisten virtual seperti Google Assistant, Amazon Alexa dan Apple Siri.
Baru-baru ini para raksasa teknologi mengakui memiliki tim manusia untuk mendengarkan percakapan pengguna demi memperbaiki kemampuan pengenal suara (voice recognition) yang mereka kembangkan.
Borthwick merasa memberi perintah pada smart speaker sama saja memberikan data pada perusahaan-perusahaan tersebut.
Smart speaker baru menyala jika pengguna menyebut kata kunci untuk mengaktifkan asisten virtual, misalnya mengucapkan "Alexa" untuk speaker Echo buatan Amazon, atau "Hey, Siri" untuk perangkat buatan Apple.
"Secara pribadi, saya yakin Anda, sebagai pengguna dan sebagai seseorang yang menyukai teknologi, yang mau menggunakan teknologi, seharusnya Anda memiliki hak yang lebih banyak soal penggunaan data Anda," kata Borthwick.
April lalu, Bloomberg menulis Amazon memiliki tim untuk mendengarkan percakapan pengguna dengan Alexa untuk memperbaiki pengenal ucapan, speech recognition, di smart speaker Echo.
VRT News dari Belgia dan The Guardian masing-masing mempublikasikan bahwa Google dan Apple juga melakukan praktik serupa untuk asisten virtual buatan mereka.
Belakangan, Bloomberg mengungkap Facebook juga mendengarkan percakapan di Messenger.
Google dan Facebook lantas menghentikan praktik tersebut, sementara Apple dan Amazon memberi pilihan pada pengguna jika mereka ingin memberikan sampel suara.