Palangka Raya (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya meningkatkan kompetensi pengelola informasi sehingga penyebaran informasi terkait program kerja semakin menarik, luas dan efektif serta tepat sasaran.
"Upaya peningkatan kompetensi itu dilakukan dengan dilaksanakannya 'workshop' peningkatan kompetensi yang digelar di Palangka Raya sejak 11 hingga 13 September 2019," kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Satyawati Kusumawijaya di Palangka Raya, Kamis.
Dia menerangkan, pelatihan itu sendiri diikuti oleh petugas Mobil Unit Penerangan Keluarga Berencana (Mupen) dan Media Production Centre (MPC) tingkat kebupaten/kota se-Kalimantan Tengah.
Baca juga: TNI bantu tingkatkan kualitas kesehatan di Barsel
Dia mengatakan, dalam implementasi kebijakan dan strategi melalui program yang telah ditetapkan, sebagian besar unit kerja pada unit Eselon II di BKKBN pusat memiliki intervensi dan proses bisnis yang sifatnya promotif atau penyampaian pesan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja di berbagai tingkatan yang mengukur efektifitas proses promosi terhadap suatu substansi atau sub program tertentu.
"Misalnya pemahaman masyarakat terhadap program KKBPK, persentase masyarakat yang mengadopsi jumlah anak ideal, persentase remaja yang mengadopsi usia nikah ideal, dan lain sebagainya," katanya.
Baca juga: BKKBN: Kalteng telah miliki 15 Kampung KB percontohan
Pengelola Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di tingkat pusat sampai ke tingkat kabupaten/kota harus mampu menerjemahkan strategi yang telah disusun dalam kegiatan yang taktis dan analitis.
Misalnya, dengan memperhatikan segmen, media secara tepat. Selain itu, pengelola program KIE dari tingkat pusat sampai ke tingkat kabupaten harus meningkatkan kompetensi dalam merumuskan alat KIE yang tepat.
Untuk itu, melalui "workshop" itu pihaknya berharap seluruh peserta mendapatkan narasi yang selaras dari pembuat kebijakan pusat hingga lini lapangan mengenai gagasan dan respon terhadap penguatan "branding" program KKBPK.
Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan pengetahuan dan keterampilan pengelola KKBPK dalam mengembangkan isi pesan KIE program KKBPK dalam bentuk naskah pemberitaan fotografi dan editing dalam rangka "branding" program BKKBN.
Baca juga: Indeks pengetahuan remaja Kalteng tentang reproduksi hanya 48,9 persen
Baca juga: BKKBN tingkatkan SDM untuk kelola sistem informasi keluarga