Desa Terantang ditetapkan jadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan

id Desa Terantang ditetapkan jadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan,Jaminan,Pekerja,BPJS Cabang Sampit,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit

Desa Terantang ditetapkan jadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan

Sekretaris Daerah Kotim Halikinnor didampingi Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sampit Mulyono Adi Nugroho didampingi  menyerahkan santunan kepada salah satu ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan, Minggu (29/9/2019). ANTARA/HO-BPJS Ketenagakerjaan

Sampit (ANTARA) - Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah ditetapkan menjadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan dengan harapan kesadaran masyarakat setempat terhadap pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan terus meningkat.

“Kegiatan ini positif sekali. Peresmian Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, khususnya Desa Terantang akan pentingnya jaminan sosial," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Minggu.

Peresmian Desa Terantang menjadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan dilaksanakan di lapangan desa setempat. Hadir dalam acara itu Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sampit Mulyono Adi Nugroho, anggota DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah, Camat Seranau H Eddy Hidayat Setiadi, Ketua KNPI Kotawaringin Timur Endra Rosana dan Kepala Desa Terantang Aswadi Syukur.

Kegiatan ini disambut antusias masyarakat Desa Terantang. Mereka sudah berkumpul sejak pagi untuk mengikuti rangkaian kegiatan peresmian desa mereka menjadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan.

Kegiatan diawali dengan jalan sehat, kemudian mendengarkan sambutan dari pejabat yang hadir, selanjutnya seremonial peresmian Desa Terantang sebagai Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan oleh Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sampit Mulyono Adi Nugroho dan Sekretaris Daerah Kotim Halikinnor (kiri) menyerahkan secara simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada salah satu warga saat peresmian Desa Terantang sebagai Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan, Minggu (29/9/2019). ANTARA/HO-BPJS Ketenagakerjaan

Acara juga diisi penyerahan simbolis santunan jaminan Kematian (JKM) yang diterima oleh ahli waris tenaga kerja almarhumah Ici Trisnawati yang merupakan Tenaga Kerja BPD Desa Terantang. Juga ada penyerahan simbolis kartu peserta atas nama tenaga kerja Mulyadi dan Sukaisih.

Sepanjang acara, masyarakat sangat antusias, termasuk saat senam bersama BPJS Ketenagakerjaan. Acara semakin meriah saat panitia mengundi kupon hadiah jalan sehat dan menyerahkan hadiahnya kepada peserta yang beruntung.

Program Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan dinilai positif sebagai upaya mengenalkan lebih dekat program jaminan sosial ketenagakerjaan. Harapannya, langkah itu akan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya bagi masyarakat atau pekerja.

"Ini sangat penting karena misalnya ketika bekerja dan tiba tiba terjadi kecelakaan kerja, di situlah BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk meringankan bebannya, baik pengobatan sampai sembuh maupun santunannya, apalagi iurannya yang ringan tapi manfaatnya besar. Kedepan, semoga acara ini tetap diadakan demi kesejahteraan para pekerja di Kotawiringin Timur,” harap Halikinnor.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sampit Mulyono Adi Nugroho mengatakan, Desa Terantang adalah desa kelima yang sudah diresmikan sebagai Desa Sadar. Sebelumnya, Desa Sadar yang diresmikan yaitu Desa Eka Bahurui, Bapeang, Tinduk dan Bagendang Hulu. Oktober nanti rencananya akan diresmikan kembali Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan yaitu di Desa Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut.

“Tujuan dibentuknya Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini agar masyarakat sadar akan pentingnya perlindungan jaminan sosial, termasuk para perangkat Desa Sadar untuk mensejahterakan masyarakatnya yang juga pelaku ekonomi. Kami akan berupaya menciptakan cara edukasi baru untuk seluruh pekerja agar sadar akan pentingnya sebuah jaminan sosial dalam menghadapi risiko sosial yang dapat menimpa kita di mana dan kapan pun," demikian Mulyono Adi Nugroho.