Partai Gerindra berpeluang buka kembali pendaftaran cagub/cawagub

id Kalteng,Pilkada Kalteng,partai gerindra,Kuwu Senilawati,calon gerindra di pilkada kalteng,penjaringan cagub kalteng

Partai Gerindra berpeluang buka kembali pendaftaran cagub/cawagub

Ketua Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerindra Kalteng Kuwu Senilawati. (Antara/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya Kalimantan Tengah Kuwu Senilawati mengaku, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali pendaftaran bakal calon gubernur/wakil Gubernur.

Pertimbangan membuka kembali itu setelah sejumlah tokoh berkomunikasi dan ingin mendaftar ke Partai Gerindra sebagai bacagub/bacawagub, kata Kuwu di Palangka Raya, Kamis.

"Apakah jadi atau tidak dibuka kembali pendaftaran itu, saya belum bisa pastikan. Semuanya tergantung keputusan dan intruksi DPP Partai Gerindra," ucapnya.

Dikatakan, dari awal dibuka hingga ditutupnya pendaftaran calon kepala daerah Kalteng, sudah ada tujuh nama yang mendaftar ke Partai Gerindra. Dari tujuh nama itu, enam diantaranya mendaftar sebagai calon gubernur, dan satu calon wakil gubernur.

Adapun enam nama calon gubernur itu yakni, Sugianto Sabran, Abdul Razak, Asdi Narang, Willy M Yoseph, Ben Ibrahim, dan Alida Lampe. Sedangkan mendaftar sebagai bacawagub yakni Ujang Iskandar.

Baca juga: Anggaran pelaksanaan pilkada Kalteng kembali berkurang

"Dari delapan nama itu, ada satu kader Partai Gerindra, yakni Alida Lampe. Beliau putri asli Kalteng, pengusaha sukses dan tinggal di Jakarta. Beliau terpanggil untuk itu dan terlibat membangun Kalteng," beber Kuwu.

Meski ada salah seorang kader Partai Gerindra yang mendaftar sebagai bacagub, namun perempuan yang merupakan anggota DPRD Kalteng itu menegaskan bahwa tujuh nama lainnya memiliki peluang sama.

Dia mengatakan, DPP Partai Gerindra dalam menetapkan nama yang akan diusung dalam Pilkada, selalu melihat dari berbagai sisi. Mulai dari elektabilitas, kapasitas, kapabilitas, kepercayaan dari masyarakat dan lainnya.

"Survey tentu ada dilakukan, tapi itu bukan satu-satunya alat ukur dalam mengusung calon. Ada beberapa hal lagi. Tapi, pada dasarnya, DPP yang sepenuhnya menentukan siapa diusung dalam pilkada," demikian Kuwu.

Baca juga: Pilkada 2020 Kalteng terancam tanpa pengawasan, kata Ketua Bawaslu

Baca juga: Habib Ismail mengaku kaget dengan pernyataan Sugianto terkait pilkada