Gomes sebut peluang ke luar dari zona degradasi masih ada

id kalteng putra vs barito putera,stadion tuah pahoe palangka raya,liga indonesia

Gomes sebut peluang ke luar dari zona degradasi masih ada

Pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera (tengah) didampingi pemainnya Pandi Lestaluhu (kiri) menjelaskan alasan mengapa timnya sulit meraih kemenangan saat lawan Barito Putera dikandang sendiri di Palangka Raya, Sabtu (5/10/19). ( ANTARA/Adi Wibowo).

Palangka Raya (ANTARA) - Pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera mengatakan, bahwa peluang tim yang di pimpinnya itu masih memiliki peluang besar untuk keluar dari Zona degradasi Shopee Liga I Indonesia di putaran kedua.

"Peluang kita keluar dari Zona degradasi masih ada dengan menyisakan kurang lebih 13 pertandingan lagi yang akan dihadapi," kata Gomes usai ditahan imbang tamunya Barito Putera di Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu malam.

Mantan pelatih Madura United itu menegaskan, dirinya berusaha akan mencarikan formula agar permainan anak asuhnya bisa meraih kemenangan dalam setiap bertanding, baik saat menjadi tuan rumah maupun bermain di kandang lawan.

Dengan bermain imbang saat ini, tentunya belum tentu tim ini terdegradasi sebab dirinya bersama anak asuhnya akan terus bekerja keras agar tim ini bangkit dan ke luar dari zona degradasi yang saat ini dialami timnya.

"Melihat semangat dari pemain, saya yakin tim ini akan keluar dari hal zona merah," katanya.

Dengan adanya gol bunuh dirinya yang dilakukan Kevin Gomes dalam pertandingan melawan Barito Putera, dirinya sangat kecewa sebab timnya sangat sulit untuk menciptakan gol.

Namun apa boleh buat, hal tersebut nantinya akan menjadi bahan evaluasi pihak pelatih agar hal seperti itu tidak terulang kembali, karena dengan gol bunuh dirinya tentunya sangat mengecewakan pendukung tim yang membanggakan keberadaan mereka dalam tim.

"Kedepannya kita akan evaluasi apa saja yang membuat tim ini sulit untuk mencetak gol," bebernya.
Asisten Manager Barito Putera Syarifuddin Ardasa (kanan) berfoto bersama salah seorang warga di Palangka Raya usai timnya menghadapi tuan rumah Kalteng Putra di Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya, Sabtu (5/10/19). (Adi Wibowo).

Di tempat yang sama, pelatih Barito Putera Djajang Nurjaman dengan hasil seri 1-1 sama tersebut dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan poin satu di kandang Kalteng Putra.

Meski misi utama tim berjuluk 'Laskar Antasari' merebut tiga poin dari kandang lawannya gagal, Rizky Pora dan kawan-kawan sudah tampil apik dan berusaha menekan tim lawan pada babak kedua. Namun hasilnya tetap tidak berubah walupun kedua tim juga mendapatkan peluang-peluang terbaiknya saat berada di tengah lapangan.

"Kami membawa misi hari ini agar tim bisa menang, namun kondisi cuaca yang sangat panas di Kalteng juga menganggu mobilisasi permainan tim kita tentunya pada babak pertama," bebernya.

Mantan Pelatih Persebaya Surabaya itu juga sangat menyayangkan terhadap panitia pelaksana yang lambat menyalakan lampu stadion, sehingga dalam pertandingan menjelang malam hari pandangan pemain sudah sangat sulit.

Beruntungnya pada menit-menit akhir tim Barito Putera mendapatkan sejumlah peluang dan menguasai jalannya pertandingan. Tetapi jumlah gol tidak berubah dan skor tetap masih 1-1 sama.

"Dengan terlambatnya lampu stadion dinyalakan, jarak pandangnya pemain terganggu terhadap bola. Kemudian itu saat hal tersebut permainan tim kami sedang baik-baiknya dan sempat mendapatkan sejumlah peluang, hanya saja gagal dimanfaatkan dengan baik," ungkap Djajang Nurjaman.

Hal senada juga dilontarkan Manager Barito Putera Syarifuddin Ardasa atas telatnya lampu stadion dinyalakan saat pertandingan  Kalteng Putra melawan Barito Putera menyebutkan, bahwa panitia pelaksana pertandingan tersebut tidak mematuhi regulasi.

Apalagi setiap pertandingan yang dijadwalkan sore hari pada menit 75 ke atas, lampu stadion wajib dinyalakan. Pada pertandingan hari ini kami tidak mendapatkan mengenai hal tersebut, lampu stadion baru dinyalakan ketika pertandingan tersisa tujuh menit.

"Jujur jarak pandang terganggu dengan terlambatnya menyalakan lampu stadion saat pertandingan sudah menjelang petang. Kami juga sempat menanyakan kepada pengawas pertandingan dan ia juga sudah menjawab untuk mengingatkan mengenai hal tersebut kepada Panpel, namun itu lah yang terjadi," tandasnya.