Palangka Raya (ANTARA) - Ratusan peserta yang berasal dari seluruh kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah, dipastikan akan mengikuti Ikrar Bersama Anak Bangsa (IBAB) tahun 2019 dan peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91 di Kabupaten Lamandau.
"Rapat finalisasi sudah kami lakukan bersama seluruh pihak terkait dan saat ini kesiapannya sudah mencapai 80 persen," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalteng Agus Pramono di Palangka Raya, Senin.
Sejumlah rangkaian kegiatan sudah disiapkan untuk meramaikan agenda tahunan itu, diantaranya renungan dan pencerahan kebangsaan oleh berbagai tokoh pemuda dan daerah hingga pagelaran seni dan budaya. Kegiatan itu dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2019 mendatang.
Para tokoh pemuda dan daerah yang akan hadir dalam kegiatan itu dan direncanakan sebagai pembicara, meliputi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal, Bupati Kotawaringin Barat, Lamandau dan Barito Selatan serta Wali Kota Palangka Raya.
"Semua kabupaten dan kota se-Kalteng dipastikan ikut berpartisipasi dan mengirimkan perwakilannya. Rata-rata jumlahnya puluhan orang dari tiap daerah dan tentunya peserta dari Lamandau selaku tuan rumah akan menjadi yang terbanyak," ungkapnya.
Seperti yang diketahui bersama, Sumpah Pemuda sebagai salah satu tonggak utama dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Agus menjelaskan pelaksanaan rangkaian kegiatan IBAB sebagai implementasi Sumpah Pemuda, yakni berkumpul dan bertemunya seluruh pemuda yang ada di Kalteng. Hingga pada akhirnya bisa bertukar pikiran dalam pelaksanaan pembangunan, serta memahami arti yang sesungguhnya dari ikrar tersebut.
Untuk itulah pelaksanaan IBAB di setiap tahunnya dilakukan secara bergantian di seluruh wilayah yang ada di Kalteng. Pada tahun lalu IBAB digelar di Sampit, Kotawaringin Timur, kemudian tahun ini di Nanga Bulik, Lamandau serta tahun depan direncanakan di Seruyan.
"Pelaksanaan yang dilakukan bergantian di daerah yang berbeda, bertujuan untuk mengenalkan seluruh wilayah yang ada di Kalteng kepada para pemuda. Karena untuk bisa mewujudkan pembangunan yang dicita-citakan, tentu sebagai generasi penerus mereka harus mengetahui daerahnya terlebih dulu," jelasnya kepada ANTARA.