Seorang pemuda tewas seketika usai menabrak pembatas jalan di Palangka Raya

id palangka raya,tewas seketika,kecelakaan tunggal,bundaran burung,Adonis Samad

Seorang pemuda tewas seketika usai menabrak pembatas jalan di Palangka Raya

Kanit Lakalantas Polres Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Aiptu Tri Marsono (kiri) didampingi anggotanya menunjukkan sepeda motor milik korban kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Adonis Samad yang diamankan di Mapolres setempat, Selasa (15/10/19). (ANTARA/Adi Wibowo).

Palangka Raya (ANTARA) - Seorang pemuda yang masih berumur 18 tahun tewas seketika karena sepeda motor Honda CBR 250 R dengan nopol KH 4786 YB yang ia kendarai menabrak pembatas jalan yang berada di ruas Jalan Adonis Samad Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

"Korban atasnama Jesua Antonio Jamin warga Jalan Batu Suli tewas seketika diduga akibat mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala tulang leher dan lengan patah," kata Kasat Lantas Polres Palangka Raya AKP Anang Hardianto melalui Kanit Laka Aiptu Tri Marsono, Selasa.

Tri Marsono menegaskan, kecelakaan tersebut terjadi pada hari Senin (15/10/19) sekitar pukul 23.00 WIB di Jalan Adonis Samad menuju arah Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.

Kepolisian yang menangani kasus kecelakaan tunggal tersebut, belum mengetahui secara pasti peristiwa tersebut. Bahkan kepolisian juga masih mencari tahu penyebab kecelakaan itu hingga merenggut pria kelahiran Kota Palangka Raya itu.

"Mengenai kronologisnya masih kami selidiki, kemudian sudah ada beberapa saksi mata yang kami mintai keterangan guna mengetahui secara pasti kejadian tersebut," katanya.

Tri Marsono mengatakan, berdasarkan saksi yang mengetahui kejadian itu korban memacu kendaraan berkecepatan tinggi, dari arah bundaran burung menuju bandar udara Tjilik Riwut Palangka Raya.

Pada saat di lokasi tidak bisa mengendalikan laju motor hingga langsung menabrak pembatas jalan sehingga diduga tubuhnya terpental dan mengalami benturan di atas aspal.

"Kondisi pembatas jalan yang di tabrak korban hancur dan berdasrkan hasil olah TKP bahwa di daerah setempat sudah ada rambu-rambu peringatan, diduga lalai sehingga tidak bisa menghindari kejadian tersebut," ungkapnya.

Agar insiden seperti itu tidak lagi terjadi, Tri mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah itu apabila mengemudikan kendaraan roda dua atau roda empatnya patuhi rambu-rambu lalu lintas.

Kemudian saat berada di jalan raya jangan sampai mengemudikannya kendaraannya di dalam kota dengan kecepatan yang tinggi, hal tersebut juga bisa memicu terjadinya kecelakaan serta lain sebagainya.

"Semoga saja insiden seperti ini adalah kejadian yang terakhir. Selanjutnya mari masyarakat mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan berhati-hati guna menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi," demikian.