Begini upaya menekan angka kekerasan perempuan dan anak di Kotim

id Begini upaya menekan angka kekerasan perempuan dan anak di Kotim,KDRT,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit

Begini upaya menekan angka kekerasan perempuan dan anak di Kotim

Peserta sosialisasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak, berfoto bersama usai acara, Kamis (24/10/2019). ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Berbagai cara dilakukan sejumlah pihak untuk mencegah dan menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, diantaranya dengan membentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak atau disingkat dengan nama Puspa.

"Partisipasi dari berbagai pihak diperlukan dalam menangani dan mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang saat ini masih tergolong tinggi di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KP) Kotawaringin Timur Ellena Rosie di Sampit, Kamis.

Rosie mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Forum Puspa diharapkan dapat mencegah dan mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kotawaringin Timur tahun ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, penurunannya tidak terlalu signifikan.

Selama ini, kasus kekerasan terhadap perempuan yang telah ditangani DP3AP2KP Kotawaringin Timur umumnya merupakan kekerasan fisik yang terjadi dalam rumah tangga atau KDRT, sedangkan kekerasan terhadap anak yang banyak terjadi adalah kekerasan seksual.

Saat ini yang perlu diutamakan adalah antisipasi dengan pencegahan agar tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kehadiran Puspa menjadi salah satu upaya mewujudkan hal tersebut.

Semakin banyak orang peduli maka semakin kecil pula peluang terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pelaku pasti tidak berani melakukan kekerasan karena akan ada banyak orang yang siap membantu korban dan melaporkan kasusnya ke polisi.

Forum Puspa mengutamakan langkah-langkah pencegahan yang dilakukan bersama-sama dan melibatkan banyak pihak. Berbagai organisasi, satuan organisasinya perangkat daerah dan masyarakat juga dilibatkan.

Banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terungkap, namun diperkirakan tidak sedikit pula kasus yang tidak terungkap karena korban takut melapor ke polisi. Untuk itulah pemerintah daerah mendukung kepada masyarakat yang merasa menjadi korban kekerasan maka dimotivasi untuk tidak takut melaporkannya.

Kondisi ekonomi dan sumber daya manusia bisa menjadi pemicu seseorang melakukan kekerasan. Untuk itulah sosialisasi akan terus gencar dilakukan hingga ke pelosok sehingga masyarakat mendapat pengetahuan tentang program kependudukan dan ekonomi.


"Ketahanan keluarga juga sangat penting. Walaupun orangtua tidak mampu dalam ekonomi, tapi perhatian harus tetap tercurah kepada anak agar anak terlindungi. Jika ketahanan keluarga lemah maka orangtua akan lebih fokus mencari nafkah tanpa mempedulikan anak, khususnya pendidikan anak. Ketahanan keluarga penting untuk kualitas keluarga," demikian Rosie.