Kuala Kurun (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian melakukan rembuk tani tingkat kabupaten, sebagai upaya akselerasi dan kolaborasi meningkatkan produksi sektor pertanian.
Kolaborasi harus dilakukan dengan menggalang kelompok tani, khususnya petani milenial, ucap Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing saat membuka rembuk tani di Desa Tanjung Riu Kecamatan Kurun, Sabtu.
“Harapan saya nantinya mereka mau terjun di usaha sektor pertanian, dengan memanfaatkan potensi yang ada,” sambung perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gunung Mas itu.
Dia menyebut, potensi pengembangan sektor pertanian di Gunung Mas terbilang cukup baik. Bahkan kabupaten ini berpotensi menjadi salah satu daerah penyangga ekonomi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tantangan dan permasalahan lainnya yakni usaha pertanian masih dipandang sebelah mata, krisis regenerasi petani muda, kemampuan teknis budi daya yang kurang presisi, serta tingginya alih fungsi lahan untuk kegiatan usaha lainnya.
Pemkab Gunung Mas telah melakukan inovasi untuk menjawab tantangan dan permasalahan dalam hal sumber daya ekonomi atau permodalan. Inovasi yang dimaksud yakni Program Kemitraan ‘Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya’, yang biasa disingkat dengan KETAPANG GAYA.
Program tersebut melibatkan peran serta berbagai pihak, dengan konsep kemitraan antara pemerintah, perbankan, koperasi dan petani.
Pada program ini, pemkab memberikan stimulan berupa subsidi bunga pinjaman 100 persen, perbankan yakni Bank Kalteng sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan kredit usaha, di mana pembayaran kredit dilakukan setelah panen.
“Kemudian Koperasi Sumber Pangan Gunung Mas, sebagai penerima mandat untuk melaksanakan usaha budi daya jagung dan padi, lalu petani sebagai pemilik lahan sekaligus penerima manfaat ekonomi dan alih pengetahuan atau teknologi,” bebernya.
Sedangkan untuk menjawab tantangan dan permasalahan lain, tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk petani dan generasi muda di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas Aryantoni menyampaikan, rembuk tani merupakan tindak lanjut hasil pertemuan antara pemkab dengan Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) pada akhir Februari 2024.