Wanita rawan ekonomi di Kalteng siap berkarya untuk daerah

id Dinsos kalteng, dinas sosial, kalteng, kalimantan tengah, wanita rawan ekonomi, ekonomi, perekonomjan, budi santoso

Wanita rawan ekonomi di Kalteng siap berkarya untuk daerah

Sekretaris Dinas Sosial Kalteng Budi Santoso (tengah) bersama peserta dan instruktur kegiatan bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan wanita rawan sosial ekonomi yang dibina di Panti Sosial Karya Wanita Kalteng angkatan II di Palangka Raya, Sabtu, (23/11/19). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 20 peserta yang diberikan pembinaan melalui bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan wanita rawan sosial ekonomi angkatan II di Provinsi Kalimantan Tengah, siap untuk berkarya di daerahnya masing-masing. 

"10 orang diantaranya dinyatakan bisa langsung bekerja, sesuai keahlian yang mereka dapatkan selama berada di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)," kata Kepala Dinas Sosial Kalteng Suhaemi melalui Sekretaris Budi Santoso di Palangka Raya, Minggu.

Kegiatan bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan wanita rawan sosial ekonomi angkatan II itu, baru saja ditutup pada Sabtu (23/11). Kemudian untuk 10 orang lainnya yang belum mendapatkan pekerjaan, rencananya akan kembali ke daerahnya masing-masing.

Alasan mereka memilih kembali ke kampung halaman, tak lain guna mengembangkan keterampilan tangan yang mereka dapatkan selama lima bulan di PSKW milik Dinsos Kalteng. 

"10 dari mereka memang meminta kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki," ucapnya. 

Menurut Budi, banyak hal yang diperoleh dalam bimbingan dan pelatihan yang diberikan kepada para peserta, misalnya mulai bertambahnya wawasan ilmu pengetahuan, serta keterampilan baru yang didapat dari para instruktur.

Kemudian, meningkatkan kualitas diri, terbentuknya pribadi yang lebih tangguh dan berkarakter, bahkan terbentuknya sikap gotong-royong dan bekerja sama maupun kemampuan untuk bersosialisasi dengan baik.

Budi yang juga menjabat sebagai Manejer Kalteng Putra U18-U20 itu berpesan, agar peserta terus mengamalkan selalu penyang bike simpe atau amalkan ilmu dan keterampilan yang sudah dimiliki, sehingga menjadi bekal hidup mandiri. 

Kemudian, jadikan motto perilaku teladan sebagai pedoman hidup, yakin jangan sampai membuat orang lain susah apalagi membuat susah orang tua. Bekerja cermat dan hati-hati dalam bidang masing-masing.

Cermatilah diri sendiri sebelum mencermati orang lain dan lebih baik, salurkan secara penuh energi untuk suatu prestasi. Tanyakan pada akal pikiran dan hati sanubari sebelum berbuat sesuatu.

"Pesan terakhir amalkan pintar hayak harati serta iman dan taqwa, yakin mempunyai ilmu dan keterampilan, sehingga dapat melaksanakan setiap pekerjaan dengan baik. Tetapi tak lupa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai dengan keyakinan masing-masing," tutupnya.