Inovasi masakan dari Sasa dalam SIAL Interfood 2019

id Sasa,SIAL Interfood 2019,Inovasi masakan dari Sasa dalam SIAL Interfood 2019

Inovasi masakan dari Sasa dalam SIAL Interfood 2019

Produk Sasa (ANTARA/HO/Sasa)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan lokal Fast Moving Consumer Goods (FMCG) makanan dan bumbu di Indonesia yang beroperasi lebih dari 50 tahun, PT Sasa Inti (Sasa), menunjukkan inovasinya melalui demo masak yang digelar pada Salon International d’almentation (SIAL) Interfood 2019.

Memulai kesuksesan awal dengan membuat monosodium glutamat (MSG), Sasa kini memiliki ragam produk hasil inovasi dan kreasi, yang terwujud dalam produk tepung bumbu, bumbu instan, kaldu penyedap, penyedap rasa, santan hingga rangkaian saus.

Sasa berkontribusi dalam bidang kuliner melalui gelaran Salon International d’almentation (SIAL) Interfood 2019 yang digelar pada 13 sampai dengan 16 November 2019. Dalam acara tersebut, Sasa berbagi informasi mengenai ragam produk dan menggelar demo memasak.

Baca juga: Lokasi swafoto 'Instagrammable' pada pameran seni Sasa dan Haluu

"Acara itu merupakan wadah bagi Sasa bersama para konsumen untuk saling bertukar ide dan berinovasi bersama. Kami pun menghadirkan dua orang profesional in-house chef kami, Chef Kong dan Chef Vania, untuk demo memasak yang sangat interaktif," kata Head of Marketing PT Sasa Inti Albert Dinata dalam keterangan persnya dikutip Senin.

"Kami berharap kegiatan itu memberikan pengalaman baru dan kenangan yang berbeda terhadap para pengunjung yang telah datang ke booth kami saat itu," kata dia.

Partisipasi itu juga menunjukkan posisi Sasa sebagai perusahaan bumbu yang terus berinovasi dan berkontribusi pada pasar lokal maupun internasional, sekaligus mempertegas posisinya sebagai bumbu masak bercita rasa lezat yang praktis digunakan.

"Sasa seolah menjadikan setiap konsumen menjadi koki di rumah dengan memasak masakan lezat dengan cara yang praktis," kata Chef Randy Kong.

Sasa juga terlibat dalam kompetisi chef "La Cuisine", melalui dua kategori kompetisi yakni “Nasi Tumpeng” dan “Indonesian Gastronomy”.

Dalam kompetisi itu, setiap chef ditantang memasak menggunakan dua produk Sasa (Sasa Santan kategori Nasi Tumpeng, Sasa Santan dan Sasa Sambal Terasi kategori Indonesian Gastronomy).

“Kontribusi Sasa dalam kompetisi La Cuisine ini merupakan bentuk dukungan kepada para chef lokal kita untuk terus berkreasi dan berinovasi sehingga ke depannya akan berdampak baik bagi perkembangan industri kuliner di Indonesia," kata Albert Dinata.

Sasa juga merambah pasar ekspor sejak lebih dari satu dekade ke pasar Asia, Timur Tengah, Afrika dan ke beberapa negara lainnya.