Sensus penduduk 2020, warga Kalteng bisa isi data secara mandiri

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, bps, palangka raya, sensus penduduk, 2020, online, gawai, mandiri, pendataan, wawancara, offline,Statisti

Sensus penduduk 2020, warga Kalteng bisa isi data secara mandiri

Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri (kanan) bersama Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri (tengah) siap menyukseskan sensus penduduk 2020, Palangka Raya, Senin, (9/12/2019). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pada kegiatan sensus penduduk  2020 mendatang, warga Kalimantan Tengah bisa mengisi data dirinya secara mandiri melalui situs website yang telah disiapkan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Jadi pengumpulan data penduduk pada  2020 mendatang tak lagi hanya menggunakan kertas, namun memanfaatkan kemajuan teknologi berupa gawai," kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Senin.

Sensus penduduk seringkali disebut cacah jiwa, yakni kegiatan mendapatkan informasi deskriptif tentang anggota masyarakat.

Pelaksanaan sensus penduduk akan dilaksanakan sejak 15 Februari-31 Maret 2020 secara online oleh masyarakat, melalui kuesioner yang akan masuk melalui gawainya masing-masing.

Terkait hal tersebut pihaknya akan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat, agar bisa meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner atau data diri yang diperlukan dalam sensus penduduk tahun depan.

"Kami juga akan melibatkan pemerintah daerah, misalnya melalui pihak kecamatan untuk membantu melakukan sosialisasi terkait sistem tersebut. Agar semua pihak mengetahui dan bisa melakukannya," tuturnya.

Namun apabila nantinya masih ditemukan masyarakat yang belum melakukannya secara online, maka petugas dari BPS akan mendatangi mereka pada Juli 2020 mendatang dan melakukan wawancara.

Semua yang belum akan dikunjungi dari rumah ke rumah atau sistem jemput bola, baik dengan menggunakan kertas biasa seperti sebelumnya maupun gawai jika daerah yang didatangi memungkinkan untuk melakukannya secara online.

"Bagi yang sudah melakukannya secara online, maka tak perlu lagi dikunjungi oleh petugas kami. Kami pun juga akan mengetahui siapa saja yang sudah melakukan pendataan secara online dan mana yang belum," ungkap Yomin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah berkolaborasi dengan pihak kependudukan dan pencatatan sipil dari tingkat pusat hingga daerah, untuk mewujudkan satu data kependudukan Indonesia. Untuk itulah kegiatan ini menggunakan seruan 'mencatat Indonesia'.