Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Heri Purwanto mengajak masyarakat di kota itu memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami cabai menggunakan polybag atau plastik hitam khusus untuk tanaman.
"Kalau setiap masyarakat kita menanam cabai, saya optimistis masyarakat di Palangka Raya tidak akan pernah terkena dampak dari kenaikan harga cabai setiap tahunnya," katanya di Palangka Raya, Senin.
Heri menjelaskan, dalam menanam pohon tersebut tidak perlu banyak setiap rumah hanya dua sampai tiga polybag saja sudah cukup, untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun akan berbeda kebutuhannya apabila digunakan untuk menyediakan pelanggan seperti di rumah makan, restoran dan lain sebagainya. Paling tidak mereka memerlukan jumlah yang banyak, maka dari itu wajib memiliki tanaman dalam jumlah banyak pula.
Menurutnya, jika bercocok tanam di musim hujan seperti saat ini, hasilnya biasanya tidak bagus. Tanaman cabai akan sulit berkembang karena terlalu lembab. Jika tetap hidup, hasilnya biasanya kurang bagus dibandingkan dengan penanaman selain di musim hujan.
Anggota Komisi B yang membidangi perekonomian dan infrastruktur itu menambahkan, pihaknya juga terus mendukung program-program pemerintah di daerah itu untuk mengembangkan pangan.
Seiring berkembangnya 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya, maka stok ketersediaan pangan dari petani di daerah setempat harus dikembangkan. Hal itu agar daerah setempat tidak kekurangan pasokan pangan.
"Saya harapkan masyarakat kita bisa memanfaatkan lahan kosongnya dengan cara bercocok tanam, agar kita tidak akan pernah kekurangan masalah pangan di kemudian hari," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah bahan pokok yang beredar di Kota Palangka Raya selama ini bukan berasal dari daerah itu sendiri. Sebagian bahan pokok tersebut berasal dari provinsi tetangga, bahkan daging ayam potong di pasar tradisional yang ada di wilayah setempat kebanyakan sengaja didatangkan dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.