Pembuang bayi di Palangka Raya masih misteri
Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah terus menyelidiki pelaku pembuang bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di semak-semak Jalan RTA Milono km 4,5 pada Kamis (13/2).
"Pencarian terhadap pelaku pembuang bayi laki-laki ini masih ditelusuri petugas kami," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Jaladri mengatakan, dirinya juga sudah memerintahkan Satuan Reserse Kriminal serta anggota Intel untuk mencari tahu asal usul bayi malang tersebut. Sejumlah informasi warga juga masih ditelusuri untuk mengungkap misteri siapa orangtua bayi yang kondisinya sehat tersebut.
Baca juga: Diduga baru lahir, seorang pelajar Palangka Raya temukan bayi dibuang di semak-semak
Penyidik Polresta setempat juga terus memintai keterangan terhadap beberapa saksi mata yang mengetahui persis penemuan bayi yang dibuang di semak-semak dan hanya beralaskan kresek warna hitam.
Pihaknya belum begitu banyak mendapatkan informasi mengenai ciri-ciri si pembuang bayi, baik itu orang tua si bayi langsung yang membuang atau bukan orang tuanya.
"Yang jelas, kasus tersebut sudah kami tangani dan pencarian terhadap orangtua serta pelaku pembuang bayi tersebut terus kami telusuri, agar perkara ini tuntas," ucap Jaladri.
Baca juga: Banyak warga ingin mengadopsi bayi temuan pelajar di Palangka Raya
Selain mengerahkan personelnya untuk mencari si pembuang bayi malang itu, orang nomor satu di Polresta Palangka Raya juga memantau terkait banyaknya warga di provinsi setempat yang ingin mengadopsi bayi tersebut.
Menurutnya, hal tersebut nantinya ada instansi terkait yang mengurusnya. Sementara itu, kondisi bayi berparas ganteng tersebut kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Jalan Ahmad Yani Kota Palangka Raya.
"Informasi yang saya dapatkan banyak sekali warga yang ingin mengadopsi bayi laki-laki yang ditemukan di semak-semak itu. Untuk kondisi si bayi saat ini sehat tetapi harus terus dilakukan perawatan sesuai aturan medis," demikian Jaladri.
Baca juga: Polda Kalteng tegaskan pengeroyokan di Sampit tidak terkait SARA
"Pencarian terhadap pelaku pembuang bayi laki-laki ini masih ditelusuri petugas kami," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Jaladri mengatakan, dirinya juga sudah memerintahkan Satuan Reserse Kriminal serta anggota Intel untuk mencari tahu asal usul bayi malang tersebut. Sejumlah informasi warga juga masih ditelusuri untuk mengungkap misteri siapa orangtua bayi yang kondisinya sehat tersebut.
Baca juga: Diduga baru lahir, seorang pelajar Palangka Raya temukan bayi dibuang di semak-semak
Penyidik Polresta setempat juga terus memintai keterangan terhadap beberapa saksi mata yang mengetahui persis penemuan bayi yang dibuang di semak-semak dan hanya beralaskan kresek warna hitam.
Pihaknya belum begitu banyak mendapatkan informasi mengenai ciri-ciri si pembuang bayi, baik itu orang tua si bayi langsung yang membuang atau bukan orang tuanya.
"Yang jelas, kasus tersebut sudah kami tangani dan pencarian terhadap orangtua serta pelaku pembuang bayi tersebut terus kami telusuri, agar perkara ini tuntas," ucap Jaladri.
Baca juga: Banyak warga ingin mengadopsi bayi temuan pelajar di Palangka Raya
Selain mengerahkan personelnya untuk mencari si pembuang bayi malang itu, orang nomor satu di Polresta Palangka Raya juga memantau terkait banyaknya warga di provinsi setempat yang ingin mengadopsi bayi tersebut.
Menurutnya, hal tersebut nantinya ada instansi terkait yang mengurusnya. Sementara itu, kondisi bayi berparas ganteng tersebut kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Jalan Ahmad Yani Kota Palangka Raya.
"Informasi yang saya dapatkan banyak sekali warga yang ingin mengadopsi bayi laki-laki yang ditemukan di semak-semak itu. Untuk kondisi si bayi saat ini sehat tetapi harus terus dilakukan perawatan sesuai aturan medis," demikian Jaladri.
Baca juga: Polda Kalteng tegaskan pengeroyokan di Sampit tidak terkait SARA