Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah kembali melanjutkan pembangunan Masjid Agung, dengan mengalokasikan dari APBD 2020 sebesar Rp5 miliar.
"Tahun ini kami lanjutkan pembangunannya dan akan dilakukan secara bertahap," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Rabu.
Menurutnya Masjid Agung yang berada di Jalan Trans Kalimantan kilometer 5, Kecamatan Bulik itu, sempat terhenti pembangunannya sejak tahun 2013 lalu.
Pelaksanaan pembangunannya tidak menggunakan skema multiyears, namun disesuaikan kemampuan keuangan daerah terhadap konstruksinya tersebut.
Hendra menjelaskan, ketika dihitung hingga tahap penyelesaian pembangunan Masjid Agung tersebut, diperkirakan menyedot anggaran hingga sebesar Rp40 miliar.
"Artinya penggelontoran anggaran untuk menyelesaikannya tergantung kemampuan keuangan daerah. Jadi kalau pemkab punya anggaran baru dilanjutkan dan tidak setiap tahun dianggarkan," katanya menegaskan.
Masjid Agung Lamandau dibangun di atas lahan seluas enam hektare dan sejauh ini pembangunannya baru sampai tahap pembangunan pondasi, pemancangan dan pengecoran.
Masjid Agung yang mengadopsi konsep seperti Masjid Agung di Kutai Kertanegara tersebut, rencananya terdiri dari dua lantai, dengan kubah besar pada beberapa sisinya. Hanya saja, pemkab akan mengevaluasi kembali apakah terdiri dua atau satu lantai.
Ia berharap dengan dilanjutkannya proses pembangunan Masjid Agung Lamandau, mendapat dukungan dari seluruh masyarakat di Bumi Bahaum Bakuba.
"Semoga pembangunan Masjid Agung Lamandau ini berjalan lancar tanpa kendala. Tak menutup kemungkinan masjid ini akan menjadi salah satu ikon Lamandau," kata Hendra Lesmana.
Saat meninjau ke lokasi Masjid Agung Lamandau, bupati didampingi Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lamandau Rahmani Ridarsil beserta jajaran.
Pada peninjauan itu, pihaknya melihat secara langsung kondisi bangunan masjid secara menyeluruh, guna mengetahui apa saja yang diperlukan dan dievaluasi kedepannya.