Diduga korsleting listrik, sejumlah bangunan di Palangka Raya hangus terbakar

id Kebakaran palangka raya, kalteng, kalimantan tengah, mandawai, korsleting listrik, haul guru sekumpul

Diduga korsleting listrik, sejumlah bangunan di Palangka Raya hangus terbakar

Petugas damkar memadamkan api di Jalan Anoi atau Jalan Mendawai I Gang Permata Indah II yang menghanguskan empat rumah dan satu barak empat pintu di Palangka Raya, Senin, (2/3/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak lima bangunan terdiri dari empat rumah dan satu barak empat pintu berkonstruksi kayu di Jalan Anoi atau Mandawai I Gang Permata Indah II Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah hangus terbakar, pada Senin (2/3) dini hari diduga akibat korsleting listrik.

"Sementara ini hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Inafis Polresta Palangka Raya, api diduga akibat korsleting listrik dari rumah Syahruji (30)," kata Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Todoan Agung Gultom.

Gultom menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Saat peristiwa itu sebagian para korban tidak berada di tempat karena sedang mengikuti haul Guru Sekumpul di Kota Martapura, Kalimantan Selatan.

Dari kejadian itu sama sekali tidak ada korban jiwa, tetapi barang berharga milik para korban banyak yang tidak bisa diselamatkan, karena rumah dalam keadaan kosong.

Menurut pengakuan sejumlah warga sekitar yang juga sekaligus menjadi saksi kepada petugas, bahwa mereka subuh itu terkejut mendengar ada suara gaduh di luar rumah.

Setelah dicek keluar rumah, ternyata terjadi kebakaran dan api sudah memakan bangunan rumah milik Syahruji, sehingga merembet kebagian depan dan membakar bangunan lainnya.

Api merambat dengan cepat ke sejumlah rumah yang berkonstruksi kayu itu, sehingga sulit dipadamkan dan api dengan leluasa memakan bangunan milik warga tersebut.

Beruntungnya tak beberapa lama berselang, petugas damkar milik pemerintah dan swakarsa langsung bergerak, kemudian berusaha memadamkan kobaran api dibantu warga setempat dengan peralatan seadannya.

Kurang lebih dalam waktu sekitar satu jam lebih, kobaran api berhasil dijinakkan oleh petugas damkar yang mengepung dari berbagai sudut.

"Kerugian dari kejadian tersebut, kami perkirakan sekitar Rp1 miliar, karena selain bangunan rumah milik warga, barang berharga milik mereka banyak yang tidak bisa diselamatkan," katanya.