Bupati minta setiap desa di Barsel bentuk posko siaga banjir
Buntok (ANTARA) - Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah Eddy Raya Samsuri meminta kepada setiap desa di wilayah setempat membangun posko siaga banjir.
"Saya meminta kepada setiap desa membentuk posko dan tim relawan siaga banjir dari Masyarakat Peduli Api atau MPA," katanya di Buntok, Kamis.
Posko siaga banjir tersebut, dapat dibentuk di setiap desa terutama yang berada di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.
Ia mengatakan, pendirian posko tersebut sesuai dengan petunjuk dan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya.
"Saya meminta agar posko dan tim relawan itu bisa dibentuk sesegera mungkin, mengingat wilayah Barito Selatan saat ini mulai dikepung banjir," ungkap Eddy Raya Samsuri.
Sedangkan untuk pendanaannya lanjut dia, bisa dialokasikan melalui Dana Desa (DD) dengan nilai minimal Rp15-Rp20 juta untuk membantu tim yang bekerja dalam penanggulangan banjir.
Eddy juga mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir, mengingat beberapa minggu terakhir intensitas hujan cukup tinggi dan debit air Sungai Barito mulai meningkat.
Ia juga meminta kepada masyarakat supaya waspada banjir kiriman, sebab dalam setiap tahunnya di wilayah Barito Selatan terjadi banjir kiriman.
Para orang tua meningkatkan kewaspadaan khusus untuk menjaga anak-anaknya dan harta benda, agar jangan terbawa arus apabila terjadi musibah banjir.
Sebagian masyarakat tampaknya sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, dikarenakan tiap tahun pasti mengalami banjir. Meski demikian hal itu jangan dianggap remeh dan terus tingkatkan kewaspadaan.
"Saya minta kepada instansi atau badan yang mempunyai tugas dan fungsi menanggulangi bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaannya menghadapi ancaman banjir," jelas Eddy Raya Samsuri.
"Saya meminta kepada setiap desa membentuk posko dan tim relawan siaga banjir dari Masyarakat Peduli Api atau MPA," katanya di Buntok, Kamis.
Posko siaga banjir tersebut, dapat dibentuk di setiap desa terutama yang berada di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.
Ia mengatakan, pendirian posko tersebut sesuai dengan petunjuk dan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya.
"Saya meminta agar posko dan tim relawan itu bisa dibentuk sesegera mungkin, mengingat wilayah Barito Selatan saat ini mulai dikepung banjir," ungkap Eddy Raya Samsuri.
Sedangkan untuk pendanaannya lanjut dia, bisa dialokasikan melalui Dana Desa (DD) dengan nilai minimal Rp15-Rp20 juta untuk membantu tim yang bekerja dalam penanggulangan banjir.
Eddy juga mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir, mengingat beberapa minggu terakhir intensitas hujan cukup tinggi dan debit air Sungai Barito mulai meningkat.
Ia juga meminta kepada masyarakat supaya waspada banjir kiriman, sebab dalam setiap tahunnya di wilayah Barito Selatan terjadi banjir kiriman.
Para orang tua meningkatkan kewaspadaan khusus untuk menjaga anak-anaknya dan harta benda, agar jangan terbawa arus apabila terjadi musibah banjir.
Sebagian masyarakat tampaknya sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, dikarenakan tiap tahun pasti mengalami banjir. Meski demikian hal itu jangan dianggap remeh dan terus tingkatkan kewaspadaan.
"Saya minta kepada instansi atau badan yang mempunyai tugas dan fungsi menanggulangi bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaannya menghadapi ancaman banjir," jelas Eddy Raya Samsuri.