Enam PDP Barsel dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dr Djulita Kurniadia Palar menyatakan bahwa enam orang orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan sudah dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
"Rujukan itu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehubungan dengan hasil pemeriksaan di RSUD Jaraga Sasameh Buntok beberapa waktu lalu," kata Djulita saat konferensi pers di Buntok, Minggu.
Menurut dia, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang sampelnya dikirim ke Surabaya, Jawa Timur terhadap enam orang tersebut.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan RSUD Doris Sylvanus terkait hasil pemeriksaan PCR terhadap keenam orang pasien dengan status PDP itu," jelas Djulita Kurniadia Palar yang juga kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan itu.
Ia juga menyampaikan, tim gugus tugas sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 41 orang yang masuk dalam daftar cluster Gowa dan yang berangkat sendiri atau ikut rombongan lain menuju ke Makassar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test lanjut dia, sebanyak 35 orang negatif dan enam orang terindikasi terpapar virus corona. Dan, adapun nama-nama yang masuk dalam list cluster Gowa yang beredar sebanyak 40 orang lebih dan dari jumlah tersebut ada yang tidak berangkat dan ada juga bukan warga Barito Selatan.
Disamping itu juga, ada warga Barito Selatan yang berangkat sendiri atau ikut dengan rombongan daerah lain seperti dari kecamatan Jenamas yang kabarnya 1 orang, dan setelah dilakukan pengecekan ternyata tiga orang yang berangkat, dan ketiganya sudah dilakukan pemeriksaan.
Ia pun berharap masih ada warga Barito Selatan yang berangkat ke Makassar yang namanya tidak masuk dalam daftar cluster Gowa supaya melaporkan kondisinya ke gugus tugas.
"Kita juga mengharapkan peran masyarakat supaya menginformasikan ke gugus tugas apabila mengetahui ada yang berangkat ke Makassar, namun namanya tidak tercantum dalam daftar cluster Gowa," harapnya.
Baca juga: Wabup Barsel klarifikasi penghentian tiga posko pantau COVID-19
Hal itu kata dia, agar mereka yang berangkat di luar nama yang tercantum dalam cluster Gowa bisa dilakukan pemeriksaan kesehatannya, karena Makassar dinyatakan transmisi lokal penularan Corona Virus Disease (COVID-19).
Selain itu, ia juga menyampaikan untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Barito Selatan hingga hari ini tercatat sebanyak 6 orang, dan PDP 6 orang.
Djulita Kurniadia Palar juga mengimbau kepada masyarakat supaya menerapkan social distancing dan fisikal distancing, karena metode ini paling efektif memutus rantai penularan COVID-19.
"Diupayakan stay at home atau berada di rumah saja, dan kalau terpaksa keluar rumah dengan satu sebab gunakan masker, dan sesering mungkin cuci tangan pakai sabun," demikian Djulita.
Baca juga: Dinkes Barsel : Hasil 'rapid test' belum bisa menjadi acuan
Baca juga: Peserta ijtima Gowa asal Barsel terindikasi terpapar COVID-19 dari hasil rapid test
"Rujukan itu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehubungan dengan hasil pemeriksaan di RSUD Jaraga Sasameh Buntok beberapa waktu lalu," kata Djulita saat konferensi pers di Buntok, Minggu.
Menurut dia, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang sampelnya dikirim ke Surabaya, Jawa Timur terhadap enam orang tersebut.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan RSUD Doris Sylvanus terkait hasil pemeriksaan PCR terhadap keenam orang pasien dengan status PDP itu," jelas Djulita Kurniadia Palar yang juga kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan itu.
Ia juga menyampaikan, tim gugus tugas sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 41 orang yang masuk dalam daftar cluster Gowa dan yang berangkat sendiri atau ikut rombongan lain menuju ke Makassar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test lanjut dia, sebanyak 35 orang negatif dan enam orang terindikasi terpapar virus corona. Dan, adapun nama-nama yang masuk dalam list cluster Gowa yang beredar sebanyak 40 orang lebih dan dari jumlah tersebut ada yang tidak berangkat dan ada juga bukan warga Barito Selatan.
Disamping itu juga, ada warga Barito Selatan yang berangkat sendiri atau ikut dengan rombongan daerah lain seperti dari kecamatan Jenamas yang kabarnya 1 orang, dan setelah dilakukan pengecekan ternyata tiga orang yang berangkat, dan ketiganya sudah dilakukan pemeriksaan.
Ia pun berharap masih ada warga Barito Selatan yang berangkat ke Makassar yang namanya tidak masuk dalam daftar cluster Gowa supaya melaporkan kondisinya ke gugus tugas.
"Kita juga mengharapkan peran masyarakat supaya menginformasikan ke gugus tugas apabila mengetahui ada yang berangkat ke Makassar, namun namanya tidak tercantum dalam daftar cluster Gowa," harapnya.
Baca juga: Wabup Barsel klarifikasi penghentian tiga posko pantau COVID-19
Hal itu kata dia, agar mereka yang berangkat di luar nama yang tercantum dalam cluster Gowa bisa dilakukan pemeriksaan kesehatannya, karena Makassar dinyatakan transmisi lokal penularan Corona Virus Disease (COVID-19).
Selain itu, ia juga menyampaikan untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Barito Selatan hingga hari ini tercatat sebanyak 6 orang, dan PDP 6 orang.
Djulita Kurniadia Palar juga mengimbau kepada masyarakat supaya menerapkan social distancing dan fisikal distancing, karena metode ini paling efektif memutus rantai penularan COVID-19.
"Diupayakan stay at home atau berada di rumah saja, dan kalau terpaksa keluar rumah dengan satu sebab gunakan masker, dan sesering mungkin cuci tangan pakai sabun," demikian Djulita.
Baca juga: Dinkes Barsel : Hasil 'rapid test' belum bisa menjadi acuan
Baca juga: Peserta ijtima Gowa asal Barsel terindikasi terpapar COVID-19 dari hasil rapid test