Rumah terbakar saat listrik padam usai sambaran petir

id Rumah terbakar saat listrik padam usai sambaran petir, Kotim, Kotawaringin Timur, Sampit, kebakaran

Rumah terbakar saat listrik padam usai sambaran petir

Api membakar rumah, kios BBM dan toko milik warga di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Telaga Antang, Jumat (8/5/2020) dini hari. ANTARA/Istimewa 

Sampit (ANTARA) - Sebuah rumah dan kios bahan bakar minyak (BBM) di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Telaga Antang Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terbakar pada pukul 03.45 WIB, saat listrik padam usai terdengar suara petir di lokasi kejadian.

"Saat kejadian memang terjadi hujan. Untungnya kejadian ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Antang Kalang Ipda Rino dikonfirmasi dari Sampit, Jumat.

Musibah kebakaran itu dialami Budi Purnomo (46) yang tinggal di Jalan Kalikasa km 31 RT 22 RW 06. Saat kejadian, warga setempat yang beragama Islam sedang melaksanakan santap sahur.

Belum diketahui persis penyebab kebakaran tersebut. Saat kejadian, kawasan itu memang sedang dilanda hujan deras disertai petir.

Beberapa warga tiba-tiba mendengar suara petir terdengar memecah keheningan. Kejadian itu diikuti dengan padamnya aliran listrik sehingga masyarakat harus menyalakan lampu darurat atau lampu teplok.

Tidak berapa lama muncul api membubung tinggi membakar kios BBM. Jaraknya yang cukup dekat dengan rumah membuat api dengan cepat menjalar hingga membakar rumah dan toko serta merusak sebuah mobil.

Warga membantu menyelamatkan barang-barang korban dan melakukan pemadaman peralatan seadanya. Sekitar 1,5 jam kemudian datang petugas pemadam kebakaran dari sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit membantu pemadaman hingga api benar-benar padam.

Rumah yang terbakar material dari kayu berukuran 8x20 meter, kamar mandi material beton berukuran 4x6 meter, kios pertamini material kayu berukuran 1,5x1,5 meter dan toko sembako material beton berukuran 6x7 meter.

Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. Belum dipastikan penyebab munculnya api, apakah karena sambaran petir atau korsleting listrik.

"Atas kejadian tersebut korban diperkirakan mengalami kerugian material sekitar Rp700 juta. Kami masih mendalami kejadian ini," demikian Rino.

Baca juga: Ketua DPRD Kotim prihatin banyak warga abaikan penggunaan masker

Baca juga: Banjir landa sembilan kecamatan, Bupati Kotim imbau waspada air bah