Disangka bangkai binatang, ternyata mayat pria tanpa identitas mengapung di DAS Kapuas

id mayat tanpa identitas mengapung di DAS Kapuas,DAS Kapuas,Warga Desa Masaran, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas,Disangka bangkai binatang, tern

Disangka bangkai binatang, ternyata mayat pria tanpa identitas mengapung di DAS Kapuas

Sejumlah petugas bersama warga mengevakuasi seorang mayat laki-laki tanpa identitas yang mengapung di DAS Kapuas, Desa Masaran, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Minggu (10/5/2020). ANTARA/ HO-Polsek Kapuas Tengah

Kuala Kapuas (ANTARA) - Sejumlah Warga Desa  Masaran, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, di gegerkan adanya penemuan seorang mayat laki-laki tanpa identitas, mengapung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas.

"Mayat ditemukan oleh warga yang mau mencari ikan dengan menggunakan kelotok di sungai tersebut," kata Kapolres Kapuas AKBP Esa Estu Utama, melalui Kapolsek Kapuas Tengah AKP Ahmad Supian di Kuala Kapuas, Senin.

Kejadian penemuan mayat tapa identitas Minggu (10/5) itu, kata Supian, ketika di pertengahan jalan warga yang ingin mencari ikan di sungai tersebut melihat sosok yang semula diduganya bangkai binatang yang terapung. Namun, setelah mendekat ternyata  mayat seorang manusia.

Kemudian, warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberitahukan ke warga yang ditemuinya di seberang sungai. Yang selanjutnya disampaikan kepada kepala desa setempat untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kapuas Tengah.

Mendapat laporan warga setempat, jajaran anggota Polsek Kapuas Tengah, bersama warga mendatangi tempat penemuan mayat tersebut, guna mengevakuasi langsung dan dibawa ke Puskesmas Pujon.

"Mayat tersebut dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis di Puskesmas tersebut. Hasil sementara menurut keterangan dokter di Puskesmas Pujon, bahwa pada mayat tidak ditemukan tanda benturan benda tajam ataupun benda tumpul," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dalam surat hasil visum et repertum mayat, bahwa tidak terdapat kelainan fisik. Selain itu, ditubuh mayat terdapat ciri khusus berupa tato di bagian punggung mayat tanpa identitas tersebut.

Setelah membuat administrasi pelaporan dan surat permintaan visum mayat, kemudian dilanjutkan kordinasi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) bersama Polsek, Babinsa, perangkat desa, puskesmas dan tokoh masyarakat.

"Setelah evakuasi jenazah ke Puskesmas Pujon pemeriksaan awal dan administrasi, kemudian dibawa ke RS Doris Sylvanus Palangka Raya guna pemeriksaan lebih lanjut," demikian Ahmad Supian.