Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Sigit K Yunianto meminta Dinas Kesehatan melacak siapa saja orang yang kontak secara langsung dengan petugas medis yang bertugas di Puskesmas Tangkiling dinyatakan positif COVID-19.
"Dinkes harus segera memaksimalkan 'tracking' atau melacak petugas puskesmas setempat kontak dengan siapa saja, guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut agar tidak meluas," kata Sigit di Palangka Raya, Rabu.
Ia menuturkan, langkah cepat harus diambil Dinkes setempat dengan secepatnya melacak siapa saja yang kontak dengan petugas yang dinyatakan positif terpapar virus tersebut, hingga membuat aktivitas pelayanan di Puskesmas Tangkiling harus ditutup sementara.
Apabila sudah ditemukan, semua orang yang kontak dengan petugas medis tersebut wajib diperiksa dengan menggunakan tes cepat. Tujuannya untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terjangkit COVID-19 atau tidak.
"Kalau terjangkit segera dikarantina untuk diobati, dan bagi yang tidak terjangkit maka diperbolehkan untuk kembali beraktivitas seperti bagaimana biasanya," katanya.
Sigit yang juga menjabat Sekretaris PDIP Provinsi Kalimantan Tengah itu juga mengapresiasi langkah dari Dinkes setempat untuk menutup pelayanan di Puskesmas Tangkiling yang bersifat sementara.
Jika tidak diambil tindakan tegas, dikhawatirkan akan dapat membahayakan kesehatan orang banyak karena di puskesmas tersebut setiap hari melakukan pelayanan untuk masyarakat yang hendak berobat.
Baca juga: Pedagang tolak penutupan Pasar Besar Palangka Raya
"Langkah yang diambil sudah bagus, hanya saja saran kami tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19 saat bertugas, wajib dibekali alat pelindung diri, sehingga tidak mudah terpapar virus tersebut ketika memeriksa pengunjung yang hendak berobat," harap Sigit.
Di lokasi berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo saat dihubungi di Palangka Raya, membenarkan bahwa Puskesmas Tangkiling ditutup sementara dari tanggal 11-24 Juni 2020.
Penutupan tersebut karena adanya transmisi lokal COVID-19 terhadap pegawai setempat. Bahkan selama pelayanan puskesmas setempat ditutup, maka pelayanan dialihkan ke puskesmas pembantu di wilayah kerja Puskesmas Tangkiling.
"Pelayanan di Puskesmas Tangkiling kami alihkan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut sementara ini, guna menghindari terjadinya transmisi lokal virus tersebut ke orang banyak," demikian Andjar.
Baca juga: COVID-19 buat keluarga sering berkumpul, kata Legislator Palangka Raya
Baca juga: BPBD Palangka Raya diingatkan antisipasi dini karhutla
Berita Terkait
Facebook hapus beberapa fitur dengan pelacakan lokasi
Selasa, 10 Mei 2022 10:47 Wib
Lima orang positif hasil pelacakan omicron di Bandung
Rabu, 26 Januari 2022 17:32 Wib
Google Chrome tunda pemblokiran cookie pelacakan hingga 2023
Jumat, 25 Juni 2021 16:39 Wib
Google tunda pemblokiran cookie pelacakan Chrome
Jumat, 25 Juni 2021 11:23 Wib
Pelacakan Satgas temukan 43 warga terjangkit COVID-19 di Bartim
Minggu, 28 Maret 2021 8:29 Wib
Binatang penular COVID-19 masih jadi misterius
Kamis, 11 Februari 2021 11:05 Wib
Google akan hadirkan fitur anti-pelacakan untuk Android
Senin, 8 Februari 2021 9:41 Wib
Pelacakan kasus COVID-19 di Lamandau gencar dilakukan
Senin, 23 November 2020 11:52 Wib