City diragukan siap hadapi jadwal padat

id Manchester city,guardiola,City diragukan siap hadapi jadwal padat

City diragukan siap hadapi jadwal padat

Manchester City's Spanish manager Pep Guardiola gestures during the UEFA Champions League round of 16 first-leg football match between Real Madrid CF and Manchester City at the Santiago Bernabeu stadium in Madrid on February 26, 2020. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP) (AFP/JAVIER SORIANO)

Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City Pep Guardiola mengaku tak tahu seberapa siap pemain-pemainya dalam menjalani bergulirnya lagi musim kompetisi Liga Premier yang sempat terhenti pandemi, dengan begitu padatnya jadwal yang harus dijalani.

City yang menempati peringkat kedua klasemen akan ditantang Arsenal yang dilatih bekas asisten Guardiola, Mikel Arteta, di Etihad, Kamis dini hari WIB lusa.

City kemudian menjamu Burnley Senin pekan depan, melawat ke Chelsea tiga hari kemudian pada Kamis dan bertandang ke Newcastle United pada Minggu, dalam pekan yang sama.

Baca juga: Yang boleh ada di dalam stadion saat Liga Premier main lagi

"Jalan kami berada sekarang, kami tak tahu. Jika Anda tanya saya bagaimana dengan tim, saya tak tahu. Besok kita akan lihat bagaimana level tim ini," kata Guardiola kepada wartawan dalam panggilan Zoom.

"Saya kira kami siap memainkan satu pertandingan," sambung dia. Tetapi dia menyatakan adalah berat harus bertandingan setiap tiga hari atau empat hari dalam satu pekan. "Kami tidak siap, bukan hanya Manchester City, semua tim," kata dia.

Guardiola menyatakan pemain-pemainnya dalam kondisi bagus namun menyuarakan keprihatinan karena mereka cuma punya waktu tiga pekan latihan berkelompok agar seiap setelah berbulan-bulan tak bertanding. Klub-klub Jerman dan Spanyol punya waktu berlatih lima atau enam pekan.

Baca juga: Pep Guardiola raih 29 trofi selama 11 musim sebagai pelatih

"Semua tim Liga Premier punya (waktu) tiga (pekan). Kami tahu itu tak cukup tapi sudahlah," kata pelatih asal Spanyol tersebut.

Guardiolan akan reuni dengan Arteta yang keduanya bersahabat namun harus menjadi musuh ketika tim-tim asuhannya berhadapan Kamis dini hari lusa.

Keduanya dirundung masalah beberapa bulan terakhir. Guardiola kehilangan ibundanya yang meninggal dunia karena pandemi COVID-19, sedangkan Arteta sendiri terjangkit penyakit itu dan harus melakukan karantina mandiri.

Baca juga: Perasaan Mikel Arteta campur aduk jelang lawan Manchester City

"Senang sekali menyaksikan dia...dia sudah pasti tahu segalanya tentang kami, dia sudah menjadi bagian sangat penting dalam keberhasilan kami pada tahun-tahun terakhir ini, dia membantu kami menjadi siapa kami," kata Guardiola seperti dikutip Reuters.

"Kami mengirimkan sebuah pesan sekitar satu setengah jam lalu. Akan ada anggur untuk kami minum setelah pertandingan itu seandainya jaga jarak sosial membolehkannya."