Warga Palangka Raya diingatkan ancaman wabah DBD

id Warga Palangka Raya diingatkan ancaman wabah DBD, demam berdarah, Aedes aegypti

Warga Palangka Raya diingatkan ancaman wabah DBD

Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Beta Syailendra. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Beta Syailendra meminta masyarakat kota ini agar mewaspadai wabah demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi COVID-19.

"Apalagi hujan sering turun di wilayah kita sehingga masyarakat wajib mewaspadai munculnya wabah DBD, apalagi pandemi COVID-19 belum berakhir dan bisa membahayakan nyawa masyarakat," kata Beta Syailendra di Palangka Raya, Senin.

Menurut Beta, masyarakat saat ini sedang fokus menjaga kesehatan dirinya masing-masing agar tidak mudah terpapar wabah COVID-19 yang sekarang ini jumlah yang positif sudah mencapai ratusan orang.

Selain mencegah terpaparnya virus Corona itu, masyarakat juga jangan melupakan pencegahan wabah DBD. Saat ini juga wajib diperhatikan oleh masyarakat untuk mencegah penyakit mematikan yang menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

"Intinya biasakan pola hidup sehat untuk menghindari virus. Wabah DBD bisa berkembang di rumah maupun di pemukiman warga, karena kuncinya adalah itu," bebernya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak henti-hentinya mengajak masyarakat melakukan upaya pencegahan agar terhindar dari wabah DBD tersebut, dengan cara membersihkan lingkungan rumahnya masing-masing.

Salah satunya membersihkan genangan air yang ada di selokan rumah mereka. Genangan air yang berada di dalam ember tidak terpakai, botol minuman mineral serta lainnya yang bisa menjadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk tersebut.  
 
"Apabila langkah-langkah yang sudah dianjurkan oleh pemerintah sudah dilaksanakan masyarakat, maka wabah DBD yang bisa membahayakan nyawa manusia itu tidak akan berkembang," ungkap Beta.

Ketua Fraksi PAN di DPRD Kota Palangka Raya tersebut menambahkan, ia juga meminta kepada instansi terkait agar bisa mensosialisasikan mengenai bahaya munculnya wabah DBD.

Sosialisasi tersebut tentunya tidak perlu langsung ke rumah-rumah warga, melainkan di setiap puskesmas wajib ditempelkan mengenai pengumuman atau hal penting mengenai wabah itu.

"Saat pandemi COVID-19 seperti ini petugas instansi terkait tidak perlu turun lapangan mensosialisasikan bahaya wabah DBD, ini bertujuan mencegah terjangkitnya COVID-19. Intinya masyarakat diminta mencegah agar wabah ini tidak berkembang di tengah persoalan virus Corona saat ini," demikian Beta.

Baca juga: Kapolda resmikan desa pantang mundur di Kalteng

Baca juga: Penularan COVID-19 sudah sampai tingkat komunitas, kata Kadinkes Kalteng

Baca juga: Sekolah jangan tolak siswa kurang mampu, kata Ketua DPRD Palangka Raya