Kapolda resmikan desa pantang mundur di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi Prasetyo meresmikan desa pantang mundur yang bertempat di Kota Palangka Raya, Kecamatan Jekan Raya, Kelurahan Menteng Jalan Menteng XII.
"Adapun kriteria yang menjadi penilaian desa pantang mundur adalah desa tangguh COVID-19, Desa Tangguh Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan, Tangguh Ketahanan Pangan," kata Dedi di sela-sela peresmian desa pantang mundur di Palangka Raya, Senin.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Mapolda Kalteng menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan agar menjadikan desa di Kalimantan Tengah menjadi tangguh terhadap COVID-19, Karhutla serta Ketahanan Pangan.
Hal ini dilakukan mereka tidak lain bertujuan agar wilayah Kalteng tidak terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan, bisa menanggulangi persoalan COVID-19 dan kuat dalam persoalan ketahanan pangan dan tidak berketergantungan daerah lain.
"Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan kita dapat bekerja sama dengan pihak terkait dan masyarakat dalam menanggulangi pandemi COVID-19, Karhutla, dan Ketahanan Pangan yang ada di Kalimantan Tengah," ungkap jenderal bintang dua itu.
Dalam kegiatan tersebut selain melakukan peresmian desa pantang mundur, panitia dalam kegiatan itu juga mengumumkan desa yang menjadi juara.
Sebab kegiatan itu juga dilakukan secara virtual kepada 14 kabupaten kota yang mengikuti lomba desa pantang mundur. Untuk juara satu di raih oleh Desa Pangkalan Satu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Juara dua Desa Sidorejo, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas dan juara tiga Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.
Kegiatan yang juga dihadiri pejabat seperti Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono, Kepala Badan Intelejen Daerah (BIN) Kalteng Brigjen M Slamet Urip Widodo, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Wiyatno.
Selanjutnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah serta sejumlah pejabat lainnya.
"Semoga apa yang kita lakukan ini bermanfaat untuk daerah kita dan antisipasi bencana alam serta penanganan pandemi COVID-19 dapat kita atasi secepat mungkin dengan saling bahu membahu," demikian Alumni Akademi Kepolisian tahun 1990 itu.
"Adapun kriteria yang menjadi penilaian desa pantang mundur adalah desa tangguh COVID-19, Desa Tangguh Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan, Tangguh Ketahanan Pangan," kata Dedi di sela-sela peresmian desa pantang mundur di Palangka Raya, Senin.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Mapolda Kalteng menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan agar menjadikan desa di Kalimantan Tengah menjadi tangguh terhadap COVID-19, Karhutla serta Ketahanan Pangan.
Hal ini dilakukan mereka tidak lain bertujuan agar wilayah Kalteng tidak terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan, bisa menanggulangi persoalan COVID-19 dan kuat dalam persoalan ketahanan pangan dan tidak berketergantungan daerah lain.
"Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan kita dapat bekerja sama dengan pihak terkait dan masyarakat dalam menanggulangi pandemi COVID-19, Karhutla, dan Ketahanan Pangan yang ada di Kalimantan Tengah," ungkap jenderal bintang dua itu.
Dalam kegiatan tersebut selain melakukan peresmian desa pantang mundur, panitia dalam kegiatan itu juga mengumumkan desa yang menjadi juara.
Sebab kegiatan itu juga dilakukan secara virtual kepada 14 kabupaten kota yang mengikuti lomba desa pantang mundur. Untuk juara satu di raih oleh Desa Pangkalan Satu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Juara dua Desa Sidorejo, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas dan juara tiga Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.
Kegiatan yang juga dihadiri pejabat seperti Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono, Kepala Badan Intelejen Daerah (BIN) Kalteng Brigjen M Slamet Urip Widodo, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Wiyatno.
Selanjutnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah serta sejumlah pejabat lainnya.
"Semoga apa yang kita lakukan ini bermanfaat untuk daerah kita dan antisipasi bencana alam serta penanganan pandemi COVID-19 dapat kita atasi secepat mungkin dengan saling bahu membahu," demikian Alumni Akademi Kepolisian tahun 1990 itu.