Tinjau aset Pertamina, Gubernur sebut perbaikan jalan sebagai prioritas
Tamiang Layang (ANTARA) - Koordinator Wilayah II KPK RI Asep Rahmat Suwanda bersama Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, meninjau aset berupa jalan milik Petamina di Kabupaten Barito Timur yang akan dioptimalisasikan pemanfaatannya.
"Saya lebih menekankan karena di sekitar jalan ini ada sejumlah kecamatan, maka harus diperbaiki dan diaspal. Jadi masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya," kata Sugianto Sabran di Tamiang Layang, Kamis.
Ia menegaskan, dirinya tidak ingin ada lagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut yang merasakan kesulitan karena kondisi jalan yang rusak.
Baca juga: Terkait aset di Bartim, Pertamina persiapkan rencana perbaikan jalan
"Tidak lagi kondisinya seperti sekarang yang becek, rusak ataupun terpaksa mendorong kendaraannya akibat terkendala saat melintasi jalan tersebut," ungkapnya.
Jika masih ada ditemui sejumlah kendala di lapangan ataupun laporan dari masyarakat, tentu akan pihaknya akomodir dan tindaklanjuti. Hingga pada akhirnya semua bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama dan tidak ada yang dirugikan.
Sementara itu, rencananya jalan tersebut akan dijadikan jalan khusus berbayar, namun sistem berbayar itu hanya diberlakukan untuk berbagai macam angkutan industri, seperti perkebunan, pertambangan dan lainnya, sedangkan masyarakat tetap dapat melintasinya.
Pada tinjauan itu, turut mendampingi Bupati Bartim Ampera AY Mebas, perwakilan Pertamina, jajaran organisasi perangkat daerah wilayah setempat, serta instansi terkait lainnya.
Aset jalan dari Desa Bentot-Desa Telang Baru yang ditinjau itu memiliki panjang lebih kurang 64 kilometer. Peninjauan atau 'side visit' tersebut sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilaksanakan Rabu (5/8) kemarin antar pemangku kepentingan.
Baca juga: KPK dan Gubernur dorong optimalisasi pemanfaatan aset Pertamina di Bartim
Peninjauan dilakukan sekaligus membahas perumusan sistem pemanfaatan aset, agar nantinya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi daerah maupun masyarakat.
Pihaknya menargetkan agar ragam pembenahan yang diperlukan bisa dilakukan secepatnya, sehingga optimalisasi pemanfaatan yang dimaksud bisa segera direalisasikan.
Optimalisasi pemanfaatan aset jalan diharapkan, mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta memacu percepatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Saya lebih menekankan karena di sekitar jalan ini ada sejumlah kecamatan, maka harus diperbaiki dan diaspal. Jadi masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya," kata Sugianto Sabran di Tamiang Layang, Kamis.
Ia menegaskan, dirinya tidak ingin ada lagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut yang merasakan kesulitan karena kondisi jalan yang rusak.
Baca juga: Terkait aset di Bartim, Pertamina persiapkan rencana perbaikan jalan
"Tidak lagi kondisinya seperti sekarang yang becek, rusak ataupun terpaksa mendorong kendaraannya akibat terkendala saat melintasi jalan tersebut," ungkapnya.
Jika masih ada ditemui sejumlah kendala di lapangan ataupun laporan dari masyarakat, tentu akan pihaknya akomodir dan tindaklanjuti. Hingga pada akhirnya semua bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama dan tidak ada yang dirugikan.
Sementara itu, rencananya jalan tersebut akan dijadikan jalan khusus berbayar, namun sistem berbayar itu hanya diberlakukan untuk berbagai macam angkutan industri, seperti perkebunan, pertambangan dan lainnya, sedangkan masyarakat tetap dapat melintasinya.
Pada tinjauan itu, turut mendampingi Bupati Bartim Ampera AY Mebas, perwakilan Pertamina, jajaran organisasi perangkat daerah wilayah setempat, serta instansi terkait lainnya.
Aset jalan dari Desa Bentot-Desa Telang Baru yang ditinjau itu memiliki panjang lebih kurang 64 kilometer. Peninjauan atau 'side visit' tersebut sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilaksanakan Rabu (5/8) kemarin antar pemangku kepentingan.
Baca juga: KPK dan Gubernur dorong optimalisasi pemanfaatan aset Pertamina di Bartim
Peninjauan dilakukan sekaligus membahas perumusan sistem pemanfaatan aset, agar nantinya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi daerah maupun masyarakat.
Pihaknya menargetkan agar ragam pembenahan yang diperlukan bisa dilakukan secepatnya, sehingga optimalisasi pemanfaatan yang dimaksud bisa segera direalisasikan.
Optimalisasi pemanfaatan aset jalan diharapkan, mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta memacu percepatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.