Jakarta (ANTARA) - Facebook menghadirkan upaya terbaru untuk membantu memerangi potensi penyebaran misinformasi COVID-19 dengan menampilkan pemberitahuan pada layar sebelum artikel tersebut dibagikan.
Tujuannya, kata Facebook, adalah untuk "membantu orang memahami kemutakhiran dan sumber konten sebelum mereka membagikannya," dikutip dari The Verge, Kamis.
Penambahan fitur tersebut juga untuk mengarahkan "orang-orang ke Pusat Informasi COVID-19 untuk memastikan orang memiliki akses ke informasi yang kredibel tentang COVID-19 dari otoritas kesehatan global."
Baca juga: Facebook hadirkan kampanye edukasi #NyamandiSosmed
Pemberitahuan tersebut merupakan pembaruan dari fitur yang sudah ada sebelumya, yang diluncurkan pada Juni untuk membantu mengurangi penyebaran tautan lama yang biasanya muncul kembali yang dapat menyesatkan peristiwa terkini.
Layar pemberitahuan tersebut merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang sedang berlangsung yang telah diterapkan Facebook sejak Maret untuk mencoba mencegah platformnya menjadi saluran bagi teori konspirasi terkait virus corona atau bentuk misinformasi lainnya.
Pada awal pandemi, Facebook mulai menempatkan informasi terkait virus corona dari otoritas kesehatan dan medis pada bagian News Feed, serta membuat pusat informasi mengenai COVID-19.
Baca juga: Karyawan Facebook diizinkan bekerja dari rumah hingga Juli 2021
Namun Facebook harus mengambil tindakan yang lebih aktif untuk memerangi penyebaran misinformasi dan teori konspirasi yang bergerak cepat dalam beberapa bulan sejak itu, termasuk menghapus kelompok anti-masker.
Sebagai bagian dari pembaruan dari fitur pemberitahuan tersebut, Facebook mengatakan akan mengecualikan sumber informasi yang kredibel.
"Sejalan dengan itu, kami ingin memastikan bahwa kami tidak memperlambat penyebaran informasi dari otoritas kesehatan yang kredibel, jadi konten yang diposting oleh otoritas kesehatan pemerintah dan organisasi kesehatan global yang diakui, seperti Organisasi Kesehatan Dunia, tidak akan menerima pemberitahuan ini," kata Facebook.
Baca juga: Saingi YouTube, Facebook hadirkan fitur video musik
Baca juga: Akun facebook 'Hemat Siburian Regaga' perwira Polresta Palangka Raya diretas
Baca juga: Facebook butuh waktu lama hapus video misinformasi soal COVID-19
Berita Terkait
Artikel - Menguak kasus perdagangan orang di balik kedatangan Rohingya di Aceh
Selasa, 29 Oktober 2024 15:12 Wib
Artikel - Butir-butir kurma dari Lombok Utara
Sabtu, 17 Agustus 2024 11:38 Wib
Artikel - Mengenal Rony Hanityo, nakhoda baru PT Taspen
Senin, 11 Maret 2024 12:03 Wib
Artikel - Mencari solusi pembiayaan pendidikan tinggi
Kamis, 7 Maret 2024 17:36 Wib
Artikel - Mengenal cara kerja sindikat online scamming TPPO
Rabu, 8 November 2023 20:42 Wib
Artikel - Perjalanan Kevin/Marcus masuki babak baru dengan pasangan muda
Senin, 6 November 2023 17:41 Wib
Artikel - Briptu Tiara Nissa Zulbidah seorang polwan lulusan terbaik di Turki
Sabtu, 5 Agustus 2023 20:40 Wib
Artikel - Meidyatama Suryodiningrat, dari jurnalis hingga jadi juru diplomasi di Rumania
Senin, 26 Juni 2023 19:13 Wib