BPBD tinjau lapangan, akses jalur darat terhambat akibat banjir

id Pemkab lamandau, lamandau, banjir lamandau

BPBD tinjau lapangan, akses jalur darat terhambat akibat banjir

BPBD Lamandau tinjau akses jalur darat tergenang air, Selasa, (8/9/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Nanga Bulik (ANTARA) - Akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah dan luapan air Sungai Batang Kawa, membuat sebagian akses jalur Trans Kalimantan  sulit  dilalui atau terhambat.



Berdasarkan pantauan di lapangan setidaknya ada 14 titik jalur poros jalan Trans Kalimantan yang sulit dilalui di Kecamatan Lamandau, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau, Edison Dewel, Selasa.



"Akses yang sulit dilalui lewat darat pada jalan Trans Kalimantan mulai dari Desa Sungai Tuat hingga Desa Karang Taba dengan total 14 titik dan ketinggian air sekitar satu meter setengah," jelasnya.



Adanya genangan air itu, pihaknya mengajak masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati saat melintasi jalur Trans Kalimantan tersebut.



"Menurut hasil survei di lapangan diperkirakan debit air masih berpotensi meningkat mengingat curah hujan dan debit air semakin naik," ungkapnya.



Menyikapi kondisi saat ini, BPBD Lamandau segara melakukan pemasangan tenda darurat dan mendata rumah warga terdampak banjir.



Edison mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, selain itu tetap mengawasi anak-anak saat bermain di genangan air guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.



"Pemerintah desa setempat kami minta agar segera menggerakkan jajarannya, membantu mengevakuasi barang-barang warga yang rumahnya terendam dan mendata warga terdampak banjir," tegasnya.