Terinspirasi dari Desa Dambung, Bupati Bartim buat program layanan jemput pasien

id Pemkab bartim, bartim, barito timur, tamiang layang, ampera ay mebas, rsud tamiang layang, warga desa dambung, layanan jemput pasien

Terinspirasi dari Desa Dambung, Bupati Bartim buat program layanan jemput pasien

Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh Bupati Bartim Ampera AY Mebas saat memasuki Kantor Bupati Bartim di Tamiang Layang, beberapa waktu lalu. ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas membuat program layanan jemput pasien yang terinspirasi saat melihat warganya sedang sakit di Desa Dambung, Kecamatan Dusun Tengah.

“Ketika di Desa Sambung, kami mampir ke rumah warga dan ternyata ada yang sakit. Ada beberapa keluhan yang disampaikan,” kata Ampera di Tamiang Layang, Sabtu.

Perihal disampaikan warga, yakni biaya pengobatan menjadi mahal karena jarak yang jauh dari Desa Dambung ke Puskesmas terdekat atau RSUD Tamiang Layang. Selain itu, biaya makan minum saat bagi keluarga yang menjaga di rumah sakit nanti atau Puskesmas nanti.

Untuk itu dibuat program layanan jemput pasien untuk 11 puskesmas yang ada di Bartim dengan biaya gratis. Tiap puskesmas di Bartim sudah memiliki minimal satu unit ambulans yang bisa dipakai untuk menjemput pasien.

Menurutnya, kebijakan yang diambil merupakan pelaksanaan tanggung jawab sebuah amanah dari jabatan yang diberikan masyarakat.

“Dalam program ini, pasien tidak dikenakan biaya jasa ambulans. Kami juga akan melaksanakan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” jelas Ampera.

Melalui Jamkesda, Pemkab Bartim akan memberikan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Bartim yang belum memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan.

Program Jamkesda mulai dilaksanakan kembali 2021 mendatang. Masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan bisa melalui Jamkesda.

Orang nomor satu di Pemkab Bartim itu juga meminta RSUD Tamiang Layang terus berbenah dalam memberikan pelayanan kesehatan, karena ada penambahan ruang rawat inap baru.

Pembangunan ruang inap baru bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat sebesar Rp5,6 miliar. Pembangunan dilaksanakan PT Tata Bangun Banua pusat Tabalong sejak Juli 2020.

“Saya juga mewacanakan ada rumah singgah atau rumah inap di dekat RSUD Tamiang Layang untuk keluarga pasien karena keluarga yang menjaga pasien terbatas,” paparnya.