Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencanangkan Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sebagai strategi akselerasi pencapaian 'sustainable development goals' (SDGs).
Pelaksana Tugas Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya menghadiri deklarasi pencanangan program tersebut secara virtual, melalui konferensi video di Palangka Raya, Rabu.
"Semua pihak yang hadir dalam kegiatan ini, kami minta untuk bersinergi membangun desa yang ramah perempuan," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat menyampaikan arahannya.
SDGs desa merupakan pembangunan total area perdesaan. Seluruh aspek pembangunan sejak pendirian hingga kini diterapkan, yakni semua warga desa harus menjadi pemanfaatnya dan tidak ada yang terlewatkan.
Ia menjelaskan program tersebut bertujuan mewujudkan desa tanpa adanya kemiskinan, kelaparan, layak air bersih dan sanitasi.
Selanjutnya desa yang bersih dan terbarukan, infrastruktur dan inovasi sesuai kebutuhan, warga yang sehat dan sejahtera, menerima pendidikan berkualitas, serta perempuan yang ambil bagian atau berpartisipasi.
Sementara itu, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, pihaknya mengapresiasi kebijakan Kemendes PDTT yang telah menginisiasi program tersebut.
"Kami harapkan kegiatan yang diputuskan kepala desa bersama BPD, mulai dari penganggaran hingga pelaksanaannya mempertimbangkan kesetaraan gender, perspektif perempuan dan pemenuhan hak anak," terangnya.
Pencanangan program yang bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini, guna mendorong masing-masing kepala daerah untuk bisa mewujudkannya.
Sementara itu turut hadir mendampingi Habib Ismail, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah, mulai dari Asisten I Setda Hamka, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rian Tangkudung dan beberapa lainnya.