Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tidak mengabaikan kerusakan Jalan Mohammad Hatta atau sering disebut ruas jalan lingkar selatan Sampit karena kondisinya semakin parah dan membahayakan.
"Kalau belum bisa diperbaiki permanen, minimal diperbaiki supaya fungsional dulu. Saat ini kerusakannya sangat parah, bahkan beberapa hari lalu sampai ada kecelakaan. Ini harus menjadi perhatian serius," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Selasa.
Rudianur bersama Ketua Komisi IV Dadang H Syamsu serta anggota Komisi IV Muhammad Kurniawan Anwar dan Bima Santoso, meninjau kondisi ruas jalan lingkar selatan Sampit. Jalan ini pengelolaannya di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Jalan yang membentang dari Bundaran Balanga di Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran KB Jalan HM Arsyad ini rusak parah di dua bagian. Kerusakan jalan dekat Bundaran KB sekitar 500 meter, sedangkan kerusakan jalan dekat Bundaran Balanga sekitar 1,5 kilometer.
Dua mobil yang digunakan rombongan wakil rakyat ini turut merasakan sulitnya melintasi jalan yang kondisinya rusak parah itu. Banyak terdapat kubangan terisi air, bahkan dengan kedalaman lebih dari setengah meter.
Ruas jalan lingkar selatan Sampit ini dibangun sebagai solusi memperlancar arus lalu lintas, khususnya kendaraan atau angkutan berat menuju Pelabuhan Bagendang maupun sebaliknya, sehingga kendaraan-kendaraan berat itu tidak masuk melintasi jalan dalam kota.
Namun dengan kondisi ruas jalan itu yang rusak parah, kini banyak kendaraan berat yang masuk ke dalam kota melewati Jalan Kapten Mulyono, kemudian menuju Jalan HM Arsyad.
Baca juga: Realisasi pendapatan daerah Kotim 2020 capai 76,87 persen
Semakin banyaknya kendaraan berat yang masuk melintasi jalan-jalan di kota, dikhawatirkan akan membuat jalan menjadi cepat rusak karena bebannya melebihi kapasitas jalan. Selain itu, hilir-mudik kendaraan besar itu rawan memicu kecelakaan.
Rudianur berharap Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah segera memperbaiki kerusakan ruas jalan ini. Jika dibiarkan, kondisinya dikhawatirkan semakin parak dan dampaknya terhadap masyarakat juga semakin buruk.
"Kalau Pemprov Kalteng tidak mampu, harus jujur dan beri solusi. Misalnya bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kotawaringin Timur memfasilitasi pembentukan konsorsium perusahaan untuk membantu perbaikan ruas jalan tersebut. Jangan dibiarkan terus rusak parah seperti ini," demikian Rudianur.
Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Dadang H Syamsu mengatakan, tinjauan ke lapangan ini menindaklanjuti keluhan masyarakat yang sudah muncul dalam beberapa bulan terakhir. Dalam waktu dekat DPRD akan mengundang pihak terkait untuk membahas masalah ini agar segera ada solusi.
"Kita harus sepakati apa yang akan kita lakukan. Untuk jangka pendek, perlu segera ada perbaikan spot-spot yang rusak, sedangkan jangka panjangnya adalah menegakkan aturan tentang penggunaan jalan khusus sehingga kendaraan-kendaraan berbobot besar tidak lagi melintasi jalan dalam kota," demikian Dadang.
Baca juga: PMI Kotim temukan dugaan pemalsuan surat hasil pemeriksaan cepat
Baca juga: Membuang sampah di sungai pemicu buaya sasar permukiman