"Cahaya baru di Amerika ini merupakan peristiwa yang kita tunggu," kata Presiden Komisi Eripa Ursula von der Leyen, dikutip dari Reuters, Kamis.
Tapi, von der Leyen juga mengingatkan meski pun Trump sudah tidak menjabat, para pengikutnya tetap ada.
Uni Eropa melihat adalah hal yang sangat penting untuk bersama-sama membuat regulasi dunia digital secara global.
Dia menyadari tidak mungkin menghapus seluruhnya "kekuatan gelap", merujuk pada hasutan yang menimbulkan kerusuhan di Capitol, AS pada 6 Januari lalu, namun, ujaran kebencian dan hoaks tidak boleh beredar secara bebas di dunia maya.
"Kekuatan politik ini, kekuasaan yang tidak terkendali yang dipegang para raksasa internet harus dikendalikan," kata von der Leyen.
Von der Leyen mengusulkan Dewan Teknologi Bersama UE-AS untuk membuat model regulasi digital yang bisa diikuti negara-negara lainnya.
Uni Eropa mengharapkan larangan yang tidak akan membatasi manfaat teknologi dari penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi lainnya yang berbasis data. Teknologi tersebut, misalnya bisa digunakan untuk mobil swakemudi dan penggunaan data untuk melawan penyakit.
Baca juga: Biden resmi jadi Presiden AS ke-46
Baca juga: Lady Gaga nyanyikan lagu kebangsaan AS pada pelantikan Biden-Harris
Baca juga: Trump tidak akan hadir pada pelantikan Biden