Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh umat Islam untuk tidak mempertentangkan ajaran agama dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Keislaman dan kebangsaan itu tidak boleh dibenturkan, tidak boleh diperdebatkan, karena kita sudah punya kesepakatan bahwa dalam melaksanakan ajaran Islam harus atas dasar kesepakatan," kata Wapres Ma’ruf dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Penerapan ajaran agama Islam di Indonesia, jelas Wapres, merupakan Islam yang utuh namun tetap dalam bingkai kesepakatan nasional, antara lain tertuang dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, yang terpenting saat ini ialah agar seluruh elemen bangsa menjaga kebhinnekaan dan kesepakatan nasional.
"Kita bersyukur pendiri bangsa ini meletakkan dasar-dasar kesepakatan, sehingga Bhinneka Tunggal Ika itu sebagai semboyan berbangsa dan bernegara. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mengawal kebhinnekaan ini, menjaga kesepakatan-kesepakatan ini," jelasnya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: 3M dan vaksinasi COVID-19 hukumnya wajib dipatuhi
Wapres juga mengatakan isu-isu yang berkembang di media sosial tentang radikalisme, intoleransi dan ujaran kebencian merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama oleh seluruh masyarakat.
Stabilitas nasional dan keutuhan bangsa harus terus dijaga dengan menjaga kerukunan dan toleransi antarwarga, sehingga cita-cita Indonesia menjadi negara maju dapat segera tercapai.
"Menjadi kewajiban kita untuk terus mengawal ini, atas berbagai keriuhan-keriuhan yang ada di media sosial, berbagai ujaran kebencian, sikap-sikap intoleran, itu memang akan selalu ada; dari masa ke masa selalu ada tantangan ini," katanya.
Baca juga: Wapres sayangkan subsidi LPG banyak dinikmati masyarakat mampu
Wapres berharap seluruh masyarakat dapat menempatkan kerukunan dan toleransi antarmasyarakat menjadi prioritas dalam hidup berbangsa dan bernegara.
"Upaya-upaya yang kita lakukan dalam menjaga keutuhan bangsa ini harus menjadi sesuatu yang kita prioritaskan. Tanpa kerukunan dan toleransi, kita tidak bisa membangun menjadi negara maju," ujarnya.
Baca juga: Wapres: Kemiskinan akan segera terlihat akibat COVID-19
Berita Terkait
Dalil AMIN soal Jokowi "cawe-cawe" di Pilpres 2024 ditolak MK
Senin, 22 April 2024 12:54 Wib
Wapres Ma'ruf Amin: Pramuka jadi ekstrakurikuler pilihan
Rabu, 3 April 2024 14:05 Wib
Hotman Paris: Ahli dari tim hukum AMIN jangan sekedar cuma "omon-omon"
Senin, 1 April 2024 16:09 Wib
Ini alasan Timnas AMIN ingin hadirkan 4 menteri jadi saksi
Jumat, 29 Maret 2024 10:26 Wib
Permohonan Timnas AMIN kebanyakan narasi dan asumsi
Rabu, 27 Maret 2024 15:00 Wib
Gugatan AMIN tidak relevan karena persoalkan pemerintah, kata Otto Hasibuan
Rabu, 27 Maret 2024 14:59 Wib
AMIN tuntut Gibran didiskualifikasi hingga pemilu ulang
Selasa, 26 Maret 2024 16:19 Wib
Ma'ruf Amin mengaku belum ditugaskan untuk berkantor di IKN
Kamis, 7 Maret 2024 18:04 Wib